Palembang -, Kendati telah keluar masuk bui karena masalah pencabulan, Ican (32) tidak kapok mengulangi perbuatannya. Pria bertato itu baru-baru ini tidak cuma memperkosa, tapi juga membunuh NP (8), bocah anak tetangganya. Jasad bocah itu ditemukan di terbungkus dalam karung dalam keadaan mengenaskan.
Jasad NP ditemukan warga Jalan Ki Merogan, Lorong Amal, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Sabtu, 21 Mei 2017. Jasad bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan di bawah ranjang di Jamilah (50), tetangga korban yg juga kerabat si pria bertato itu.
Sebelum penemuan itu, kakek korban telah mengadukan kehilangan cucunya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang sehari sebelum penemuan jasad cucunya.
Andre (20), sepupu pelaku yg pertama kali menemukan karung tersebut. Awalnya, Andre merasa curiga dengan karung yg ada di bawah kasur tersebut. Saat ditarik dan dibuka, Andre kaget melihat jasad NP yg telah tidak bernyawa.
Ia segera melaporkan penemuan bocah dalam karung ini ke warga dan diteruskan ke Polsekta Kertapati Palembang. Tak berapa lama, anggota kepolisian Polsekta Kertapati dan Polresta Palembang segera mendatangi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
"Sebelumnya aku curiga dengan gelagat Ican ketika masuk ke dalam rumah. Namun, dia buru-buru keluar rumah. Saat aku buka pintu kamarnya yg sempat terkunci, barulah aku temukan karung itu," ujarnya kepada , Rabu, 24 Mei 2017.
Warga sekitar segera menaruh curiga terhadap Ican. Sosok pria bertato itu memang terkenal tidak jarang melakukan pelecehan seksual terhadap anak kecil.
Ican tercatat pernah tersandung masalah pencurian dengan kekerasan di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang dan terakhir perkara pencabulan pada 2015.
Bersama pihak kepolisian, para warga pun segera menggeruduk rumah Ican yg berada di dekat TKP. Tapi, Ican mendadak menghilang. Padahal, salah sesuatu warga sempat melihatnya masuk ke dalam rumah sebelum penggerebekan dilakukan.
Dari hasil pemeriksaan visum luar di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ada banyak tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Menurut Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Indra Nasution, di dua bagian tubuh dan kepala, ada benturan benda tumpul yg melukai korban.
"Di bagian vital korban juga telah rusak dan ini jadi tanda-tanda korban kekerasan seksual. Untuk pemeriksaan selanjutnya, kami masih menunggu hasil laboratorium," ujarnya seusai memeriksa tubuh bocah dalam karung tersebut.
Karena keadaan genting, para warga pun menggelar patroli malam di kawasan tersebut. Selain bagi mengantisipasi terjadi masalah serupa, warga juga berusaha menangkap pelaku yg masih berkeliaran di kampung mereka.
Warga yg sempat bertemu pelaku pun berusaha menangkapnya. Namun, dua warga terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku.
"Pelaku membacok warga pakai parang ketika mulai ditangkap, dahulu dia segera kabur entah ke mana," ujar Mustofa, warga setempat.
Mereka mengira Ican mendalami ilmu hitam sehingga sulit ditangkap. Karena takut, warga beramai-ramai menabur garam dan menancapkan sebilah bambu kuning di sekitar rumahnya. Mereka percaya, garam dan bambu kuning tersebut mampu menghalau ilmu hitam yg didalami pelaku.
Para orang tua yg mempunyai anak perempuan pun segera mengungsi ke rumah kerabatnya. Mereka takut nanti Ican mulai mencari mangsa lain.
Seperti disampaikan Sulasih (40), warga setempat yg pernah bertemu dengan Ican pada Senin sore, 22 Mei 2017. Ican membuatnya takut karena sempat menyampaikan mulai mencari mangsa lainnya.
"Dia bilang mau cari perawan lainnya lagi. Saya segera gemetar dan tak mampu teriak. Saat dia kabur, aku baru panggil warga. Kami segera ungsikan seluruh anak perempuan ke rumah kerabat, takutnya jadi korban dia," ungkapnya.
Ketua RT 23 Sudarioso menyampaikan bahwa ketakutan warga semakin menjadi, terlebih warga yakin bahwa Ican milik ilmu hitam. Mereka akhirnya berbondong-bondong pindah ke rumah kerabatnya yg jauh dari TKP.
"Kami jadi khawatir, apalagi Ican milik ilmu menghilang dan juga kejam," ujarnya.
Tiga hari pasca ditemukannya jasad NP, petugas kepolisian berhasil menangkap Ican. Pelaku dibekuk sekitar pukul 00.10 WIB ketika sedang tidur pulas di masjid Pasar Induk Jakabaring Palembang, Selasa, 23 Mei 2017.
Karena melawan ketika mulai ditangkap, polisi terpaksa melumpuhkan pria bertato ini dengan timah panas sebanyak tujuh kali di kedua kakinya.
Ican segera dibawa ke Polresta Palembang dan diinterogasi. Ican pun mengaku telah memperkosa dan membunuh korban.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Perlawanan Sengit Pembunuh Bocah Palembang versus Warga

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!