Jakarta -, Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah. Begitulah ungkapan yg mulai senantiasa mengiringi langkah manusia. Meski ada dua aksi keji yg dikerjakan seorang ibu kepada anaknya, tapi hal itu tak mulai menodai kasih tulus ibu.
Lebih banyak kisah haru menceritakan hubungan antara ibu dan anaknya. Ada juga kisah menarik yg dikerjakan seorang ibu. Jangan sekali-kali mengganggu si anak karena ibu bakal tak tinggal diam.
Berikut lima kisah bersama ibu, dari yg haru hingga yg lucu:
1. Kasih Ibu Pelaku Bunuh Diri Semarang di Sepiring Lontong Opor

Kisah haru ini tiba dari ibu dari seorang pelaku bunuh diri di Semarang. Meski anaknya telah berbuat salah dengan membunuh cucu-cucunya, tapi Fatmaya, ibu kandung David Nugroho (30), tetap mencurahkan kasihnya.
Usai menjalani 17 adegan reka ulang di rumahnya, Jalan Jomblang Perbalan RT 07 RW 02, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah, polisi memberi kesempatan David berpamitan dengan keluarganya.
Tak disangka, Fatmaya telah menyiapkan makanan kesukaan David berupa lontong opor. Melihat tangan sang anak diborgol, ia memohon agar polisi mengizinkan David memakan masakan sang ibunda.
Permintaan Fatmaya agar borgol di tangan David dilepas tidak diizinkan polisi. Ibu kandung David dengan berurai air mata kemudian meminta izin agar diberi kesempatan menyuapi anak semata wayangnya yg tangannya masih diborgol.
"David makan disuapi ibu ya," kata Fatmaya dengan pipi semakin basah oleh air matanya yg selalu mengalir.
David mengangguk kemudian duduk di kursi ruang tamu dikelilingi kerabatnya termasuk ibu yg selalu meneteskan air mata. Tatapan mata David tidak lagi kosong seperti saat ditemukan usai minum racun serangga.
Sorot matanya mengundang keharuan. Kelopak matanya penuh dengan air mata yg dicoba bagi ditahan agar tidak menangis.
Fatmaya bercerita bahwa lontong opor itu ia siapkan dengan tangannya sendiri sejak lepas subuh. Menurut dia, lontong opor itu sebenarnya mampu dibeli di warung dengan harga lebih murah, tetapi ia memaksakan diri bagi memasak sendiri.
"Ayam kampung. David sangat suka opor masakan ibunya," kata Fatmaya sambil menyeka air matanya, Kamis, 15 Desember 2016.
Kali ini kisah haru tiba dari salah sesuatu korban jatuhnya helikopter Bell 421 EP di Kalimantan Utara, bulan lalu. Bayu Sadeli Putra, salah sesuatu awak helikopter yaitu prajurit TNI AD yg berasal dari Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, Riau.
Sebelum berangkat menaiki heli punya TNI AD bersama awak lainnya, Lettu Yohanes, Lettu Ginasa, Praka Suyanto, dan Lettu Absi (selamat), Bayu sempat berkomunikasi dengan ibundanya, Delima, melalui telepon seluler atau ponsel.
Delima menyebut memang jarang berkomunikasi dengan anaknya itu. Bukan karena lupa terhadap orangtua, melainkan lantaran Bayu memang disibukkan dengan tugasnya sebagai prajurit negara.
"Inilah sempat Bayu ngomong, menghubungi," ucap Delima, Senin, 28 November 2016, di kediamannya Gang Pusaka, Jalan Bintan, Kelurahan Sukajadi, Kota Dumai, ketika menceritakan komunikasi terakhir dengan anaknya itu.
Kali ini, aksi haru anak kepada ibunya. Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, M Syahrial, membasuh kaki Hj Salamah Saragih, ibundanya. Momen tersebut terekam ketika perayaan Hari Ibu 2016, Senin, 19 Desember 2016.
Syahrial didampingi istrinya yg juga Ketua TP PKK Sri Novita Silvisa. Ratusan pelajar tingkat tingkat SD hingga SMA juga turut membasuh kaki masing-masing ibunda mereka.
Wali Kota Tanjungbalai Syahrial mengimbau segala kalangan buat menghormati dan berbakti pada ibu yg berkorban saat melahirkan dan membesarkan anak dengan penuh kasih sayang.
"Untuk itu, peringatan Hari Ibu 22 Desember mari kalian jadikan momen mengingat jasa dan pengorbanan seorang ibu dalam kehidupan kita," kata dia, dilansir Antara.
Nah, kalau ini aksi ibu hamil demi memuaskan keinginan sang jabang bayi alias ngidam. Yuliana (30) seorang ibu rumah tangga, warga Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat tiba-tiba mendatangi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yg berkunjung ke kampungnya, Senin (5/12/2016).
Yuliana berusaha mendekati Dedi meskipun harus berdesakan di tengah kerumunan. Bukan tanpa alasan, dia ingin mengatakan satu yg menurut dia sangat penting.
"Sejak ngidam, aku menginginkan buat dibuatkan lotek oleh Pak Dedi," kata perempuan yg tengah hamil tua saat telah bertemu Dedi.
Mendengarkan permintaan dari warganya itu, tanpa berpikir panjang, Dedi segera membuatkan perempuan itu lotek.
"Tenang saja aku buatkan, aku biasa kalau membuat lotek mah," sahut Dedi.
Yuliana menceritakan seandainya keinginannya buat bertemu Dedi dan dibuatkan lotek telah lama ia pendam sejak kandungannya usia beberapa bulan.
Jangan sampai ganggu si anak karena sang ibu pasti segera bertindak. Aksi ini dikerjakan Erna Kurniawati. Ketika mulai mengantar anaknya ke sekolah, dia dihentikan polisi yg tengah menggelar razia di Jalan Pemuda Muntilan, Jawa Tengah. Peran penting kisah ini adalah Erna Kurniawati, warga Dusun Ngemplak desa Gondosuli, Muntilan.
Sebenarnya, Erna tak keberatan seandainya ditilang karena anaknya tak menggunakan helm. Tetapi saat polisi berbelit-belit dan akan mempermasalahkan helmnya yg tak ber-SNI, dia pun akan menceramahi polisi itu.
Dia tak setuju seandainya dia yg harus menanggung akibat helm tak ber-SNI. Dia meminta agar pemerintah lah yg seharusnya menutup pabriknya sehingga tak beredar helm tak ber-SNI.
Selain itu, waktu razia yg dirasa kurang tepat karena bertepatan dengan jam masuk sekolah. Jelas saja, anak Erna pun menangis karena terlambat masuk sekolah akibat razia itu.
Aksi Erna ini terekam kamera polisi dan diunggah ke akun media sosial FB juga oleh teman Erna dengan nama Hamy Soebagyo Jr. Tak pelak video yg diberi judul "The Power of Emak-Emak" ini menjadi viral.
Mayoritas netizen memuji Erna karena bertindak sportif. Mengomel dan memberi masukan tanpa emosi, bahkan meminta ditilang seandainya melanggar.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 5 Kisah Bersama Ibu, dari Kisah Haru hingga Cerita Lucu

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!