Jakarta, Piala AFF 2016 sudah berakhir. Thailand akhirnya memastikan diri jadi juara setelah unggul agregat 3-2 atas Timnas Indonesia. Pada leg kedua final di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016) lalu, Thailand menang 2-0 atas skuat Garuda. Kemenangan itu membalas kekalahan 1-2 pada leg pertama.
Turnamen beberapa tahunan di Asia Tenggara ini tak cuma memunculkan pemain-pemain bintang dan gol-gol indah, tapi juga sejumlah aksi kontroversial. Salah satunya adalah tindakan Abduh Lestaluhu di leg kedua final Piala AFF 2016.
Bek kiri Timnas Indonesia itu menendang bola ke arah bangku cadangan Thailand. Aksinya tersebut berujung kartu merah.
Abduh mengaku memiliki alasan atas aksinya itu. Tapi, ia juga meminta maaf karena sudah memamerkan sikap yg salah. Aksinya tersebut dipicu pemain dan ofisial di bangku cadangan Thailand yg tak cepat-cepat memberikan bola yg keluar lapangan. Abduh menilai itu tindakan yg disengaja.
"Kami lagi kejar gol tetapi pemain mereka mengulur waktu," kata Abduh.
Berikut aksi kontroversial lainnya di Piala AFF 2016:
Kegagalan Vietnam melangkah ke final Piala AFF terlalu diratapi secara berlebihan oleh oknum suporternya. Saat bus Timnas Indonesia kembali ke hotel dari My Dinh Stadium, Hanoi, setelah menjalani leg kedua semifinal pada 7 Desember lalu, oknum suporter itu melemparinya dengan batu.
"Bis Timnas Indonesia kena lemparan batu oleh oknum suporter Vietnam. Semoga tak luka serius. Dokter dan asisten coach kena pecahan kaca," tulis PSSI melalui akun resminya.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) meminta maaf atas insiden itu. VFF menyebut tindakan tersebut sebagai ulah suporter tidak bertanggung jawab. Aksi itu sudah mencederai semangat fair play dalam sepak bola.
Vietnam gagal lolos ke partai puncak usai kalah agregat gol 3-4 dari Timnas Indonesia. Di leg kedua, Vietnam ditahan imbang 2-2 oleh skuat Garuda setelah sebelumnya kalah 1-2.
Keputusan kontroversial diambil wasit Fu Ming pada laga leg kedua semifinal Piala AFF antara Vietnam dan Timnas Indonesia di My Dinh Stadium, 7 Desember lalu. Wasit Tiongkok itu menganulir keputusannya memberikan hadiah penalti untuk Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Fu menunjuk titik putih setelah menilai pemain sayap Timnas Indonesia Rizky Pora dilanggar beberapa pemain tuan rumah, bek Tran Dingh Dong dan Que Ngoc Hai (bek yg terpaksa menjadi kiper setelah Tran Nguyen Manh diganjar kartu merah) di kotak terlarang.
Beberapasaat kemudian, Fu mengampiri asisten wasit dan kemudian membatalkan hukuman penalti. Penonton dan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl dalam jumpa pers mempertanyakan keputusan wasit tersebut.
Filipina menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Piala AFF 2016 bersama Myanmar. Bergabung di Grup A, Filipina segrup dengan Indonesia, Thailand, dan Singapura.
Untuk tahun ini, Timnas Filipina memilih Stadion Philipines Sports di Bulacan sebagai kandang mereka. Bermain di stadion modern, tim berjuluk The Azkals ini tentunya mengharapkan para fans tiba berbondong-bondong ke stadion berkapastias 20.000 kursi penonton ini.
Tapi pada kenyataannya, dukurangan itu kurang didapat Timnas Filipina. Ketika menghadapi Singapura pada laga perdana, cuma sekitar 4.000 penonton yg menyaksikan laga tersebut. Jumlah itu turun separuhnya ketika Timnas Filipina bertemu Timnas Indonesia.
Salah sesuatu kurangnya dukungan pada Timnas Filipina adalah jauhnya Stadion Philipine Sports. Perlu waktu sesuatu jam bagi mencapai stadion tersebut dari Manila. Para pejabat Filipina sebenarnya menginginkan agar pertandingan digelar di Stadion Memorial Rizal di pusat kota Manila.
Pelatih Singapura V. Sundarmoorthy bersikeras memainkan taktik menyerang pada Piala AFF 2016. "Kami menyerang Filipina sampai ketika kalian menerima kartu merah," kata Sundarmoorthy.
"Statistik memperlihatkan kalian melepaskan lebih banyak tembakan dari Thailand, baik dalam jumlah tembakan, serta jumlah tembakan pada target," ucapnya lagi soal laga melawan Thailand.
Namun pada kenyataanya, Singapura justru cuma mencetak sesuatu gol dalam tiga pertandingan. Tentu saja taktik menyerang yg diklaim Suundarmoorthy menjadi tanda tanya.
Juara Piala AFF empat kalini pun harus tersingkir di penyisihan grup karena cuma meraih hasil sekali imbang dan beberapa kalah.
Pernyataan mengejutkan dilontarkan pelatih Kamboka Lee Tae-hoon setelah timnya menelan tiga kekalahan pada penyisihan Grup B Piala AFF 2016. Usai kalah 2-3 dari Malaysia, Kamboja ditekuk Myanmar 1-3 dan dibekap Vietnam 1-2.
Lee mengungkapkan tiga kekalahan itu diakibatkan para pemainnya tak mengikuti instruknya dan tidak menjaga kebugaran fisik.
"Kebanyakan pemain tak memperhatikan daya tahan fisik dan kesehatan," kata Lee di akun Facebook miliknya. "Kita tak mampu mendapatkan hasil yg baik, karena pemain kita tak dapat bermain 90 menit penuh."
"Saya pikir segala pemain tahu ini, tapi mereka tak mencoba. Jika mereka menjaga kesehatan dan fisik mereka tentu saja kami mulai mendapatkan hasil yg baik. "
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 6 Aksi Kontroversial di Piala AFF 2016

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!