Ahok Terima Bila Hakim Larang Sidang Kasusnya Disiarkan Langsung

Jakarta, Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Ahok mulai menjalani sidang perdana perkara dugaan penistaan agama pada Selasa 13 Desember. Pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini menyerahkan kepada hakim apakah sidang itu boleh disiarkan secara segera atau live oleh stasiun-stasiun televisi atau tidak.

"Kita patuh saja, kalian kan enggak dapat melarang orang mau live atau tidak, kan enggak bisa," ujar Ahok usai menghadiri acara Partai Hanura di Hotel Sunlake, Jakarta Utara, Minggu (11/12/2016).

Ahok menegaskan, pihaknya tunduk pada hakim. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan hakim mengizinkan atau tak persidangan disiarkan secara segera seperti sidang masalah pembunuhan Mirna Salihin.

"Bukan wewenang kami kan," kata Ahok.

Komisi Yudisial (KY) sebelumnya menyarankan agar persidangan perkara Ahok disiarkan secara terbatas oleh televisi. "Patut dicatat dari pengalaman sebelumnya bahwa dalam siaran segera berpotensi menimbulkan persoalan berkaitan dengan independensi peradilan dengan opini publik," ujar juru bicara KY Farid Wajdi.

Hal ini berdasarkan pengalaman persidangan masalah kopi Vietnam bersianida yg disiarkan secara segera oleh televisi swasta nasional. Farid menjelaskan, siaran segera bisa berekses pada penghakiman oleh masyarakat, baik kepada kemandirian hakim, pengadilan, maupun perkara itu sendiri.

Selain itu sidang pengadilan yg disiarkan secara segera semakin membuka polemik dalam ruang hukum buat para pakar hukum di luar persidangan. "Polemik atau perang opini secara terbuka dalam masalah sensitif semacam ini perlu dihindari," jelas Farid.

Menurut dia, persidangan yg disiarkan secara segera secara otomatis tak mulai melalui sensor, padahal ada hal-hal sensitif atau memiliki dimensi susila yg tak sesuai dengan kepatutan buat dipublikasi secara terbuka.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Ahok Terima Bila Hakim Larang Sidang Kasusnya Disiarkan Langsung