Antar Surat Ancaman Bom ISIS, Pengojek Diperiksa Polisi Ambon

Ambon -, Sebuah surat berisi ancaman teror dari pihak yg mengklaim diri simpatisan dan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia diterima salah sesuatu bank pelat merah di Kota Ambon, Maluku, pada Rabu, 14 Desember 2016.

Dalam surat yg diantarkan salah sesuatu tukang ojek itu, pihak mengatasnamakan ISIS Indonesia meminta bank langsung memberikan uang sebesar Rp 500 juta buat membiayai perjuangan mereka di Suriah.

Jika uang tak diantarkan ke salah sesuatu kantor yg beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No 10, Tantui, Ambon, maka mereka tak segan-segan meledakkan bank pelat merah tersebut. Dalam surat itu disebutkan pula ISIS mengaku sudah menyiapkan orang-orang tertentu mengebom bank yg dimaksud.

Terkait hal itu, Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Maluku Komisaris Besar (Kombes) Gupuh Setiyono mengatakan, setelah mendapat laporan adanya ancaman kepada salah sesuatu bank, polisi segera bergerak. Hasilnya, polisi sudah memeriksa seorang yg diduga sebagai pengantar surat ancaman itu.

"Dia telah kita periksa, tetapi sebagai saksi, ketika ini dalam penyelidikan," ucap Gupuh Setiyono di Ambon, Kamis (15/12/2016).

Gupuh menjelaskan, sesuai informasi satpam yg menerima surat tersebut, ketika bertugas sekitar pukul 09.30 WIT, ada seorang pria yg tidak dikenal. Pria itu memberikan surat yg ditujukan bagi direktur bank.

Ketika surat tersebut dibaca, ternyata isinya berasal dari perwakilan dan simpatisan ISIS Indonesia. Mereka ingin meminta bantuan sejumlah uang, namun permintaan bersifat memaksa dengan ancaman bom apabila tak direalisasikan.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Antar Surat Ancaman Bom ISIS, Pengojek Diperiksa Polisi Ambon