idaraya

Matinya ISIS, Bangkitnya Al Qaeda...Ini 7 Ramalan Dunia pada 2017

Matinya ISIS, Bangkitnya Al Qaeda...Ini 7 Ramalan Dunia pada 2017

Jakarta -, Eropa mulai tercerai-berai, nasionalisme selalu meningkat, dan tiga negara besar -- China, Rusia dan Amerika Serikat -- menghadapi tantangan besar.

Itu seluruh baru permulaan. Kelompok teror ISIS diperkirakan semakin melemah, namun, Al Qaeda mulai bangkit. Dugaan-dugaan tersebut yaitu prediksi terkait dinamika dunia pada 2017 mendatang.

Prediksi ini dikeluarkan oleh lembaga intelijen Stratfor. Badan privat ini milik rekam jejak menawan dalam 'memprediksi masa depan'. Beberapa waktu lalu, mereka meramalkan Eropa diterpa krisis dan keamanan dan ekonomi.

Benar saja, pada 2016, Benua Biru mendapat hantaman bertubi-tubi. Mulai dari sektor ekonomi hingga keamanan Eropa mengalami ketidakstabilan.

Berikut dua prediksi terkait dunia di 2017 mendatang seperti dilansir dari News.com.au, Kamis (29/12/2016):

Menurut Stratfor, negara yg pernah memegang julukan adidaya ini, mulai 'merasa lelah' bagi kembali berjuang merebut kembali predikat tersebut. Apalagi, memimpin atau memperluas serangan mereka ke kelompok teror ISIS.

[AS]( 2690714 "") pada 2017 milik fokus berbeda. Yaitu, ingin memperbaiki, masalah di dalam negeri mereka.

Tanda-tanda telah diperlihatkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Ia mengatakan, negaranya bersiap buat tak terlalu menjalankan kewajiban di dalam pergaulan global.

Trump menyebut seandainya ada persoalan terjadi biarkan negara yang lain yg mengurusnya.

Trump pun menyebut, mengurangi keaktifan AS adalah hal mudah. Dibandingkan mereka harus menyelesaikan apa yg telah dijalankan selama ini.

Kendati diprediksi tak mulai seaktif tahun-tahun sebelumnya, bagi persoalan perdagangan dunia, peranan Negeri Paman Sam tidak berubah.

Bukan hanya di perdagangan, AS pun diramalkan Stratfor mulai selalu menyerang kebijakan 'satu China' yg dimiliki Tiongkok.

Australia

Mempromosikan perdagangan regional serta investasi selalu menjadi prioritas Australia di Asia Pasifik pada 2017 mendatang.

Namun, diperkirakan Stratfor Negeri Kanguru juga memfokuskan diri pada keamanan maritim di wilayah mereka dan dunia.

Untuk maritim dunia, mata Australia tertuju pada situasi Laut China Selatan. Mereka mulai jadi negara yg aktif dalam mempromosikan perdamaian perairan sengketa tersebut.

Kendati diprediksi milik peran lebih, Australia mendapat tantangan besar dari dalam negeri. Hal ini terkait tak stabilnya politik internal.

Bendera Uni Eropa (Foto: CNN Money)

2017, mulai jadi tahun berat. Tidak cuma di sesuatu beberapa negara, prediksi berlaku untuk semua Eropa.

Tantangannya ada di beberapa sektor. Pertama, persoalan imigran yg mulai semakin membajiri benua biru. Kedua soal ekonomi.

Pemilu di tiga negara besar Jerman, Italia dan Prancis pastinya, mulai berefek dan bahkan menjadi ancaman buat negara yang lain di kawasan ini.

Stratfor menyampaikan dapat saja UE tercerai berai. Namun, tak dalam waktu dekat.

"Pertanyaannya apakah di 2017 karena pemilu-pemilu ini, UE mulai lebih gampang tercerai berai," tulis Stratfor.

"Mau moderat atau ekstremis yg menang di 2017, Eropa mulai menuju perceraian di dalam blok regional tersebut," sambung dia.

Bendera Rusia (Reuters)

Perpecahan Eropa, pastinya dimanfaatkan Rusia. Mereka mulai berupaya membangun kembali pengaruhnya kepada dua negara tetangganya.

Selain itu, Rusia mengambil untung dari melunaknya sanksi AS kepada negaranya yg telah dijanjikan Donald Trump. Mereka pun diperkirakan mulai memanfaatkan penuh tawaran AS bekerjasama dalam menyelesaikan persoalan di Suriah.

Walau kelihatan masa depan Rusia di 2017 begitu meyakinkan, peranan Negeri Beruang Merah terutama di pemberantasan kejahatan di dunia siber dan pembasmian teroris di Timur Tengah secara menyeluruh mulai lebih terbatas.

"Mungkin posisi tawar menawar Rusia dengan dunia Barat terkait perdamaian di Timur Tengah tak mulai terlalu kuat," sebut Strafor.

Rumitnya konflik timur tengah (/Abdillah)

Pada 2017 nanti, Turki dan Iran diprediksi mulai terlibat persaingan ketat. Terutama di wilayah Utara Suriah dan Irak.

Fokus Turki pasti meningkatkan pengaruhnya kepada milisi separatis Kurdi. Sementara, Iran coba mempertahan pengaruh pada otoritas lokal Suriah.

Semakin lemahnya ISIS pun menjadi momentum yg direbutkan kedua negara. Alasannya, Iran dan Turki dapat unjuk gigi kekuatan militer siapa yg lebih digdaya untuk membasmi kelompok teror tersebut.

Selain itu, keadaan di Timur Tengah semakin memburuk karena, kemungkinan kembalinya kelompok Al Qaeda karena melemahnya ISIS semakin terlihat.

"Sorotan dunia ada pada ISIS, tetapi Al Qaeda diam-diam sudah membangun kekuatannya di wilayah Afrika Utara dan Semenanjung Arab, kelompok ini mulai lebih aktif pada 2017," sebut Stratfor.

Bendera China (Wikipedia)

Pada 2017, China tak cuma memperluas pengaruhnya ke Wilayah Asia-Pasifik. Namun, mereka mulai bergerak meluas.

Beijing ketika ini sedang memperluas pengaruhnya di dunia dengan cara menggandeng negara besar lain. Salah satunya Rusia.

Dengan Rusia, China berupaya menjalin kerjasama di berbagai bidang penting. Termasuk energi, militer dan teknologi siber.

Untuk sektor ekonomi di wilayah Asia-Pasifik, posisi China masih sama. Yaitu memegang peranan utama dalam percaturan ekonomi di daerah tersebut.

Hanya sedikit yg mulai menjadi kekhawatiran China. Di antaranya, persoalan Laut China Selatan, Trump yg jadi Presiden AS dan sejumlah utang dari perusahaan yg dimiliki pejabat pemerintahan.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia  (/Andri Wiranuari)

Inflasi mulai kembali ke pasar global. Hal ini membuat, bank sentral mulai meninggalkan kebijakan yg dianggap tak konvensional.

Kebijakan tersebut diprediksi mulai menimbulkan pengetatan kebijakan moneter. Salah sesuatu negara yg diprediksi Stratfor melakukan kebijakan itu adalah Amerika Serikat.

Jika kebijakan ini benar dikerjakan AS maka mulai terjadi guncangan ekonomi global pada awal tahun depan.

Namun, pasar global setidaknya mulai lebih stabil dari ancaman melemahnya ekonomi Eropa.

Inggris pun yg dikenal sebagai salah negara ekonomi besar di dunia mulai kehilangan pengaruh ekonominya secara perlahan di Benua Biru. Ini disebabkan, proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit semakin berjalan di 2017.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Matinya ISIS, Bangkitnya Al Qaeda...Ini 7 Ramalan Dunia pada 2017

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Matinya ISIS, Bangkitnya Al Qaeda...Ini 7 Ramalan Dunia pada 2017 "