idaraya

WOW 3.000 Pakaian Dalam Wanita Menggantung di Afrika Selatan

WOW 3.000 Pakaian Dalam Wanita Menggantung di Afrika Selatan

WOW 3.000 Pakaian Dalam Wanita Menggantung di Afrika Selatan

Afrika Selatan mampu dibilang adalah negara yg paling menakutkan bagi wanita.
Menurut figur kejahatan yg dirilis oleh negara tersebut, 53.617 wanita diperkosa antara tahun 2014 hingga 2015. Angka ini juga menjadi Afrika Selatan sebagai negara dengan tingkat pemerkosaan terhadap wanita tertinggi di dunia.
Untuk mengangkat isu ini, beberapa orang seniman wanita Jenny Nijenhuis dan Nondumiso Msimanga menetapkan bagi membuat instalasi seni di kota Johannesburg, Afrika Selatan yg diberi nama SA’s Dirty Laundry (jemuran kotor Afrika Selatan).
Pada kain jemuran sepanjang 1,2 kilometer, mereka menggantungkan 3.600 pakaian dalam bekas, angka yg sama dengan jumlah wanita yg diperkosa di Afrika Selatan setiap harinya menurut perkiraan dari Medical Research’s Council Center.
Namun, instalasi ini juga dikritisi karena pemilihan studi oleh Medical Research’s Council Center.
Angka 3.600 ini dinilai terlalu besar dan jauh berbeda dari perkiraan Persatuan Bangsa-Bangsa yg menyebutkan “hanya” 132 wanita diperkosa di Afrika Selatan setiap harinya.
Menanggapi hal ini, Nijenhuis dan Msimanga berkata bahwa tak ada penelitian dan perkiraan mengenai pemerkosaan yg akurat.
Sebab, rasa malu korban menjadi salah sesuatu faktor terbesar yg membuat angka perkiraan menjadi lebih rendah dari yg seharusnya.
“SA’s Dirty Laundry bermaksud buat mengangkat kerahasiaan dan rasa malu yg menghantui kekerasan seksual yang, di samping penangan yg buruk oleh pemerintah dan polisi, membuat korban tak mau melaporkan atau membicarakan mengenai hal tersebut,” ujar mereka.

Source : female.kompas.com

Terimakasih sudah membaca: WOW 3.000 Pakaian Dalam Wanita Menggantung di Afrika Selatan

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " WOW 3.000 Pakaian Dalam Wanita Menggantung di Afrika Selatan "