idaraya

2 Fakta Menarik Bangunan Masjid di Dalam Kuil Dewi Athena

2 Fakta Menarik Bangunan Masjid di Dalam Kuil Dewi Athena

Athena -, Parthenon yg dibangun pada Abad ke-5 Sebelum Masehi masih berdiri megah di puncak Bukit Acropolis, Yunani. Pada masa lalu, bangunan itu digunakan sebagai tempat pemujaan Dewi Athena.

Namun, tidak banyak yg tahu, bagian signifikan dari ikon Yunani Kuno itu juga pernah difungsikan tempat ibadah umat Kristiani dan Islam. Pertama, Kuil Athena Parthenos dipakai sebagai gereja pada akhir Abad ke-6 Masehi.

Kala itu, pada masa kekuasaan Bizantium, sejumlah patung pagan di kuil tersebut disingkirkan. Modifikasi arsitektur juga dilakukan, termasuk mengubah pintu masuk bangunan.

Pintu timur kuil diblokir, sehingga jemaat masuk dari Barat, sesuai standar tradisional Kristen. Sejumlah elemen gereja juga ditambahkan.

Sementara, pada Abad ke-15 Masehi, bagian signifikan dari Parthenon difungsikan sebagai masjid oleh Kekaisaran Ottoman, Turki yg kala itu menguasai Athena.

Namun, Parthenon itu kemudian hancur akibat pertempuran. Masjid baru kemudian didirikan di dalam puing kuil tersebut. 

Atau dengan kata lain, pernah ada beberapa masjid yg ada di Parthenon. 

Kuil Parthenon, pemujaan Dewi Athena di Yunani (Wikipedia)

Berikut 2 fakta menarik tentang masjid di kuil Dewi Athena, Parthenon, Yunani:

Kekaisaran Ottoman, Turki menguasai Athena pada 1458. Sejak ketika itu penguasa baru itu mengubah Parthenon menjadi masjid.

Tak ada sumber sejarah yg otentik yg mengungkapkan niat sesungguhnya yg dimiliki Ottoman bagi mengubah Parthenon menjadi gereja.

Yang ada adalah spekulasi. Salah satunya menyebut bahwa Raja Ottoman, Mehmet II memerintahkan hal itu bagi menghukum warga Athena yg berniat menggulingkan sang penguasa baru.

Bagian apse atau apsis gereja, termasuk altar, digantikan mimbar dan mihrab -- tempat imam mengatakan khotbah.

Karena lukisan manusia dan patung dilarang keras dalam muslim, tembok rumah ibadah itu dicat putih, meskipun tidak secara keseluruhan.

Kuil Parthenon, pemujaan Dewi Athena di Yunani (Wikipedia)

Minaret atau menara masjid juga ditambahkan ke bangunan kuno yg didirikan lebih dari 1.000 tahun sebelumnya.

Salah sesuatu aspek menarik Parthenon di masa Ottoman adalah, meskipun ada pengaturan rumit dan menjadikannya masjid, keseluruhan struktur bangunan tetap utuh dan tak mengalami kerusakan.

Dalam catatan perjalanannya ke Parthenon, penjelajah sekaligus cendekiawan Turki terkenal era Ottoman, Evliya Celeb mengungkapkan kekagumannya terhadap arsitektur megah itu.

"Dalam tulisannya yg bernada puitis, menggambarkan Parthenon sebagai sebuah benteng kokoh yg tidak tertembus, yg seakan dibangun bukan oleh manusia melainkan oleh kepanjangan tangan Illahi," demikian seperti dikutip dari The Vintage News.

Sementara, seperti dikutip dari World Bulletin, Evliya Celeb yg tiba pada tahun 1669 juga menyebut, ada 11 masjid , sesuatu madrasah, tiga sekolah, beberapa penginapan, dan tiga pemandian umum yg tersebar di Athena ketika itu.

Pada 1687, Parthenon menjadi pusat sebuah tragedi -- yg mengubah struktur bangunan itu buat selamanya.

Kala itu, ia terjebak di tengah Perang Turki Besar (Great Turkish Wars).

Pertempuran tersebut berlangsung selama 16 tahun, dari 1683 hingga 1699, antara Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) melawan kekuatan-kekuatan besar Eropa yg tergabung dalam Liga Suci.

Serangan pasukan Venesia yg dipimpin Jenderal Francesco Morosini pada 1687 menghancurkan Masjid Parthenon yg juga digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi.

Saat serdadu Venesia mengepung Acropolis, pihak Turki berlindung ke bukit itu. Sebagai bagian dari strategi, mereka menyembunyikan bubuk mesiu di dalam Parthenon -- dengan harapan pihak lawan tidak bakal tega menyerang warisan sejarah tersebut.

Seperti dikutip dari Gizmodo, setelah penyerangan yg dikerjakan selama tiga hari berturut-turut, sebuah mortar mengenai Parthenon dan meledakkan mesiu yg ada di dalamnya pada 26 September 1687.

Serangan terhadap Parthenon oleh pasukan Venesia

Catatan sejarah menyebut, 300 orang tewas akibat kebakaran yg dipicu ledakan mortar dan bahan peledak yg disimpan dalam kuil kuno itu. Acropolis pun terbakar hebat selama beberapa hari setelahnya.

Masjid Parthenon juga hancur. Seperti dikutip dari World Bulletin, karena rusak parah, rumah ibadah itu tidak dibangun lagi setelahnya.

Sebagai gantinya dibangun masjid yg lebih kecil di dalam reruntuhan tersebut.

Namun, masjid pengganti tersebut tidak lagi bersisa ketika ini. Bangunan itu dihancurkan setelah Yunani merdeka.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: 2 Fakta Menarik Bangunan Masjid di Dalam Kuil Dewi Athena

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " 2 Fakta Menarik Bangunan Masjid di Dalam Kuil Dewi Athena "