Washington, DC -, Mayoritas anggota parlemen yang berasal Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) menetapkan mulai memboikot pelantikan presiden terpilih, Donald Trump.
Langkah itu ditempuh sebagai bentuk protes atas pandangan Trump terhadap berbagai masalah dunia dan kritiknya terhadap ikon pejuang hak-hak sipil AS dan juga anggota Kongres yang berasal Georgia, John Lewis.
Baca Juga
Donald Trump Akhirnya Mengakui Intervensi Rusia dalam Pilpres AS? Jelang Lengser, Ini 9 Aksi Presiden Obama 'Menjegal' Agenda Trump Trump, Brexit dan Mundurnya Pemimpin Dunia Warnai 2016Saat ini setidaknya terdapat lebih dari 40 dari 42 anggota parlemen yang berasal Demokrat yg mengumumkan tak mulai hadir dalam pelantikan Trump di Capitol Hill pada 20 Januari mendatang.
Sebelumnya cuma 30 anggota parlemen yg memboikot, tetapi belakangan jumlahnya meningkat drastis usai cuitan Trump yg menyerang Lewis dengan mengatakan, ia cuma "bicara, bicara, dan bicara". Menurut Trump, Lewis seharusnya "fokus pada tindakan kriminal yg terjadi."
Seperti dikutip dari
the Washington Post,
Selasa, (17/1/2017), Lewis selama ini berpendapat kemenangan Trump tak sah menyusul dugaan intervensi Rusia dalam pilpres. Dalam sebuah wawancara dengan
NBC News,
Lewis sudah menegaskan tak mulai menghadiri pelantikan Trump.
Lewis dikenal sebagai pemimpin dalam unjuk rasa terkait hak-hak sipil pada 1960-an, termasuk gerakan melintasi jembatan Edmund Pettus di Selma, Alabama pada 1965. Kala itu, polisi disebut-sebut menyerang kerumunan dengan brutal.
Salah seorang anggota Kongres yg mengumumkan mulai memboikot pelantikan Trump adalah Keith Ellison. Ia yaitu calon ketua Komite Nasional Demokrat dan warga muslim pertama yg terpilih sebagai anggota kongres.
Tak lama setelah menyerang Lewis, presiden ke-45 AS itu mendapat kunjungan dari Martin Luther King III, anak tertua dari Martin Luther King Jr, seorang pendeta yg juga pejuang HAM dan penerima Nobel Perdamaian.
Sekitar 50 menit setelah meeting keduanya berlangsung, King III muncul dari lift dan berbicara kepada awak media. Disinggung alasan di balik kunjungannya ke Trump Tower ia cuma mengatakan, "Kita harus bergerak maju."
William Wachtel, seorang pengacara di New York, yg turut hadir dalam rapat tersebut mengatakan, mereka membahas partisipasi pemilih dan bagaimana meneruskan warisan King Jr, yakni dengan memudahkan setiap orang buat memakai hak suara mereka.
"Presiden terpilih, Trump, sudah berkomitmen buat bekerja dengan kami," kata Wachtel seperti dikutip dari
The Guardian.
Pada 2013, Mahkamah Agung menetapkan buat mencabut keabsahan elemen kunci dari UU Hak Pemungutan Suara 1965. Padahal UU tersebut dinilai sebagai prestasi dari gerakan hak-hak sipil yg dirancang buat melindungi pemilih minoritas.
"Presiden yg sesuatu ini mungkin berada dalam semangat yg sama dengan UU tersebut dan sekali lagi membuat segala rakyat Amerika lebih gampang buat memakai hak bersuara mereka," tegas Wachtel.
Sementara itu, saat disinggung terkait sikap Trump kepada Lewis, King III mengatakan, kedua belah pihak tengah dalam emosi tinggi.
"Pada dua titik, bangsa ini harus bergerak maju. Dan aku mulai mengevaluasi komitmen Trump buat mewakili semua rakyat Amerika," ungkap King III.
"Menurut saya, ayah aku mulai sangat prihatin tentang 50-60 juta yg hidup dalam kemiskinan. Tak mampu diterima bahwa kami memiliki orang miskin di negara ini," imbuhnya.
Aksi boikot yg ditempuh mayoritas anggota parlemen yang berasal Partai Demokrat tersebut menuai sejumlah reaksi. Namun sebagian besar memuji keputusan tersebut.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 40 Politikus Partai Demokrat Boikot Pelantikan Donald Trump

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!