Purwakarta -, Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tak mengherankan seandainya melihat foto bupati di daerah itu terpampang di setiap sudut kota hingga jalan utama. Namun khusus di daerah ini, foto Bupati Dedi Mulyadi yg dipajang tak berdampingan dengan wakilnya, melainkan dengan sosok maung alias harimau.
Penempatan foto maung itu mengundang pertanyaan dari warga. Ada yg bahkan menduga Bupati Dedi tidak akur dengan wakilnya. Menanggapi itu, Bupati Dedi menjawab posisi foto maung yaitu bentuk ekspresi kreativitas dan tak lepas dari filosofi tentang harimau dan kesundaan.
"Bahwa Sunda itu memiliki prinsip-prinsip Siliwangi. Siliwangi silih asah, asih dan silih asuh. Menjaga dan terus menebar kasih sayang, Siliwangi dipersonifikasikan dengan makhluk harimau karena harimau itu simbol dari raja hutan," kata Dedi di Aula Yudhistira Kompleks Pemda Purwakarta, Rabu, 4 Januari 2017.
Menurut Dedi, maung simbol dari raja hutan, terutama harimau putih. Sehingga, yg dilakukannya dengan memasang foto raja hutan bermakna sebagai proses mengingatkan tentang pentingnya hutan.
"Bahwa peradaban kami ada industri, terjadi perkembangan kepariwisataan. Itu tak lepas dari peradaban hutan dan peradaban hutan itu tak lepas dari kewibawaan hutan," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, hutan bermakna utama dalam peradaban Sunda karena hutan dan gunung itu melahirkan aliran air yg menjadi pusat-pusat peradaban sejarah Sunda, seperti Citarum, Cimanuk, Cisurupan, Citanduy dan lainnya.

Dedi juga menjabarkan hutan itu mulai berwibawa manakala masih dihuni harimau. Sehingga, tak mulai terjadi penjarahan yg mengakibatkan kerusakan.
"Sehingga, pemimpin di Jawa Barat itu harus jadi harimau. Minimal disegani masyarakatnya. Masyarakatnya tak menjarah hutan atau tak milik kebijakan yg di dalamnya melakukan kerusakan terhadap lingkungannya. Karena tak ada dalam sejarah, harimau yg merusak hutan, justru melindungi," tutur Dedi.
Menurut Dedi, peletakan foto maung di samping fotonya itu disambut baik sang wakil. Apalagi, fotonya dan sang wakil juga ada di setiap ruang kerja pemerintah.
"Pertanyaan aku apakah kalau ada presiden harus didampingkan dengan wakil presiden? Kan enggak juga. Jadi ada saatnya foto itu didampingkan, ada saatnya setiap orang milik ekspresi masing-masing... Sampai ketika ini kan tak ada problem masalah, justru kita baik-baik saja," Bupati Dedi Mulyadi memungkasi.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Bukan dengan Wabup, Foto Bupati Ini Malah Bersanding dengan Maung

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!