Jakarta -, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dirinya memerintahkan militer mengempur habis milisi Abu Sayyaf dan ekstremis lain.
Dia menegaskan pengeboman harus dikerjakan seandainya para penculik berupaya kabur. Bahkan bila penyandera membawa tawanan, peledakan harus tetap dilaksanakan.
Dikhawatirkan perintah Duterte ini mulai menyebabkan, tawanan Abu Sayyaf, termasuk dari Indonesia, kehilangan nyawanya.
Menanggapi perintah Duterte tersebut, Kementerian Luar Negeri langsung merespons.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Indonesia memahami niat Duterte. Namun, nyawa sandera tidak boleh diabaikan.
"Masalah penyerangan militan di Filipina Selatan, kita yakin pemerintah Filipina milik memiliki kebijakan dan
wisdom
-nya sendiri," sebut Iqbal.
"Yang jelas dalam komunikasi dengan pihak Filipina kalian terus mengatakan bahwa keselamatan sandera yaitu prioritas kami. Kami percaya Pemerintah Filipina memahami hal itu," sambung dia.
Iqbal menyatakan sampai sekarang sandera WNI ada empat orang. Mereka diketahui ditawan di tempat berbeda.
"Dua orang telah di sulu, beberapa lainnya di sekitar Tawi-Tawi. Komunikasi terakhir sandera dengan keluarga memamerkan bahwa mereka dalam kondisi baik-baik," tutupnya
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Duterte Perintahkan untuk Bom Para Penculik, Ini Sikap RI

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!