Washington DC-, Aksi menentang kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali digelar pada Minggu 29 Januari 2017 waktu setempat. Para demonstran turun ke jalan, meneriakkan tuntutan, dan melambaikan poster.
Demonstrasi menentang perintah eksekutif (executive order) Trump yg melarang masuknya warga dari tujuh negara muslim digelar di Boston, Philadelphia, New York, Washington, Los Angeles, dan sejumlah kota lainnya
Baca Juga
Mark Zuckerberg pada Donald Trump: AS adalah Bangsa Imigran Pelari Mo Farah: Donald Trump Membuatku Seakan Jadi Alien Kematian Misterius Eks Kepala KGB Terkait Dokumen Donald Trump?Protes ribuan orang, yg menjadi bagian dari gelombang kemarahan yg meledak di bandara-bandara semua Negeri Paman Sam Sabtu dahulu belum memperlihatkan tanda-tanda mereda
"Energi dan kemarahan yg meluap membuatku harus melakukan sesuatu," kata Jan Rudzinski seperti dikutip dari USA Today, Senin (30/1/2016).
Perempuan itu bergabung dalam aksi yg digelar Philadelphia. Sejumlah poster berisi ungkapan solidaritas terhadap umat muslim dipampang di tengah demonstrasi.
Di antaranya bertuliskan, "Welcome Muslims" dan "Let them in.
Sementara itu di Washington DC, ribuan orang berbaris dan berkumpul di luar Gedung Putih.
Di New York, sang wali kota Bill de Blasio bergabung dengan massa demonstran.
"Demi nilai-nilai yg dianut kota ini," kata dia yg ikut aksi di Battery Park.
Sementara, di tempat yg sama, Senator Demokrat Charles Schumer mengecam keputusan Trump.
"Perintah Trump justru memberanikan dan menginspirasi para teroris di semua dunia," kata dia.
Di Boston, ribuan orang berkumpul di Copley Square, sejumlah orang membawa poster bertuliskan "Brown and proud" dan "No wall no ban."
"Bisakah Anda mendengar kami, Washington," kata Walikota Boston, Marty Walsh.
"Kami berdiri kokoh di Boston bagi mendukung dan melindungi seluruh rakyat dan kita tidak mulai mundur #NoBanNoWall," cuit dia di Twitter.
Sejumlah demonstran juga menargetkan sejumlah bandara besar, dari Los Angeles, Chicago, hingga New York.
Aksi protes juga digelar di sejumlah alun-alun di segala negeri, juga bandara-bandara kecil seperti di Bangor, Maine, Bloomington, hingga Boise.
Perintah eksekutif yg ditandatangani Jumat dulu buat sementara melarang masuknya segala pengungsi ke AS selama 120 hari, menghentikan penerimaan pengungsi dari Suriah tanpa batas waktu, dan larangan masuk selama tiga bulan buat warga dari negara-negara mayoritas Muslim yakni Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman.
Pasca-penandatanganan, para demonstran akan bergerak menuju sejumlah bandara penting pada Sabtu 28 Januari 2017.
Di Chicago, ribuan demonstran berkumpul di O'Hare International Airport. Di New York, lebih dari 2.000 orang menggelar aksi di John F. Kennedy Airport. Mereka meneriakkan kalimat, "Let them in" -- meminta para pendatang yg ditahan di bandara dibiarkan masuk AS.
Sementara di Los Angeles International Airport, sekitar 200 orang meneriakkan, "No Trump, No KKK, No fascist USA."
Hakim Federal Ann Donnelly di Brooklyn memberikan izin tinggal darurat atas permohonan para pengacara imigrasi.
Putusan hakim berlaku buat mereka yg sudah datang di AS dan mereka yg transit dengan memegang visa yg sah. Hakim di Massachusetts dan Virginia juga memerintahkan hal yg sama.
Namun Departemen Keamanan Dalam Negeri atau Department of Homeland Security mengabaikan perintah pegadilan.
"Perintah eksekutif Presiden Trump tetap berlangsung -- larangan kedatangan mulai tetap diberlakukan...Pemerintah AS tetap memiliki hak buat mencabut visa seandainya sewaktu-waktu diperlukan demi keamanan nasional dan keselamatan publik," demikian pernyataan pihak departemen.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Menentang Donald Trump, Ribuan Orang Demo Gedung Putih

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!