Perjalanan Dua Dekade Si Bungsu Oon Project Pop

Jakarta, Awal keterlibatan Muhammad Fachroni—yang kini lebih dikenal sebagai Oon Project Pop—dalam dunia hiburan, berawal dari keinginan Iszur Muchtar dkk buat meremajakan P-Project.

Jadilah, pada 1996 Project Pop terbentuk. Kelompok ini beranggotakan para mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Katholik Parahyangan, yakni Hilman—yang cuma bertahan sebentar di grup ini—Yosi, Udjo, Odie, Tika Panggabean, dan Oon. Bergabung pula Gugum yg yaitu almamater Universitas Padjadjaran.

Album pertama mereka yg muncul di tahun berdirinya kelompok ini, Lumpia Vs Bakpia, segera menarik perhatian publik. Berbeda dengan para seniornya yg lebih dikenal lewat parodi lagu-lagu populer, Project Pop yakin diri dengan materi asli yg mereka gubah sendiri. Namun napas musik mereka tetap sama, yakni komedi.

Kesuksesan ini ternyata bertahan hingga beberapa dekade dan sepuluh album berikutnya. Sejumlah single Project Pop seperti "Dangdut Is The Music of My Country", "Tu. Wa. Ga. Pat", dan "Ingatlah Hari Ini", selalu melekat dalam ingatan publik.

Namun, dalam peluncuran album terakhir Project Pop, Move On Lagi, tersibak sesuatu cerita dari Oon Project Pop yg belum pernah ia ceritakan sebelumnya. "Si bungsu" dalam kelompok Project Pop ini, ternyata pernah ingin hengkang dari kelompok yg sudah membesarkan namanya ini.

Kejadiannya, adalah ketika krisis moneter menghantam Indonesia pada 1998. Penyebabnya, Oon Project Pop sempat gamang dengan masa depannya di kelompok ini.

"Tahun 98 ada krismon, selalu ketika itu kepikiran buat cari kerja. Soalnya pas ketika itu berbarengan keluar album kedua. Saya pikir kalau albumnya enggak laku ya aku keluar dan cari kerja," ungkap Oon dalam acara meluncurkan album Move On Lagi pada Februari 2015, seperti diwartakan oleh Bintang.com.

Namun Oon lantas memantapkan hati buat selalu berjalan bersama Project Pop. Tak cuma itu, ia dengan bulat menetapkan bagi berkarier di dunia hiburan, tidak cuma sekadar bagi mengejar status.

"Akhirnya kalian menganggap ini adalah karier kita bukan persoalan status sebagai anak band atau artis," kata Oon Project Pop kala itu.

Satu berita tentang Oon Project Pop pada Oktober 2016, mengejutkan publik. Oon jatuh pingsan karena kadar HB darahnya yg rendah, lantas dilarikan ke ICU RS Boromeus, Bandung. Ia bahkan sempat mengalami koma.

Terkuak bahwa sejumlah penyakit berat ternyata menggerogoti tubuh Oon. Menurut informasi sang istri, Ocha, Oon menderita komplikasi diabetes dan jantung.

"Awalnya dari diabetes, selalu komplikasi ke jantung, dan gagal ginjal juga," kata Ocha.

Sejak itu, Oon Project Pop harus menjalani perawatan intensif. Bahkan dua waktu terakhir, ia harus menjalani cuci darah tiga kali seminggu. Karena penyakitnya ini, berat badan Oon turun hingga 15 kilogram. Badannya yg dahulu berisi, menjadi kurus dan wajahnya pun kelihatan tirus.

Menghadapi penyakitnya ini, keadaan psikis Oon naik turun. Namun beruntung, para sahabatnya terus ada untuknya. Lima anggota Project Pop yg yang lain bahkan membuatkan sesuatu lagu khusus bagi Oon, yakni "Cepat Sembuh" yg diciptakan oleh Yosi.

"Cepat sembuh, yes we miss you. Tanpa kamu jadi kurang seru," begitu lirik lagu ini.

Namun takdir berkata lain. Oon Project Pop meninggal dunia pada Jumat (13/1/2017), di rumahnya, perumahan Koppo Indah, Bandung. Saat-saat terakhirnya ia habiskan dengan salat Subuh berjamaah dengan sang istri. Setelah itu, ia kembali tidur, tetapi tidak pernah bangun lagi.

Oon Project Pop meninggal dunia di usia 44 tahun, dengan meninggalkan istri dan kedua anaknya.

Selamat jalan, Oon Project Pop.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Perjalanan Dua Dekade Si Bungsu Oon Project Pop