Manila -, Polisi Filipina menyatakan mulai menangguhkan 'perang' kontroversial mereka terhadap narkoba atau obat-obatan terlarang yg belakangan ini tengah giat dilakuukan. Langkah tersebut diambil karena mereka hendak 'membersihkan' kesatuannya dari anggota yang korup.
Kepala polisi Filipina, Ronald dela Rosa mengatakan, bahwa unit anti-narkoba di negara mulai dibubarkan.
Baca Juga
Bertemu Kontestan Miss Universe, Begini Ekspresi Presiden Duterte WHOOPS: Presiden Duterte Mengakui Sepupunya Bergabung ISIS Presiden Duterte: Sepupu Saya Bergabung ke ISISLangkah itu diambil setelah pembunuhan seorang pengusaha Korea Selatan di dalam kantor polisi Filipina. Dia diduga kuat diculik dan dibunuh oleh polisi unit anti-narkoba.
Lebih dari 7.000 orang tewas sejak tindakan keras terkait narkoba dimulai ketika masa kepresiden Presiden Rodrigue Duterte. Sikap keras sang pemimpin itu manuai kritik dari kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Barat, meski terus mendapat dukungan di antara warga Filipina.
"Duterte menyampaikan kepada kami bagi membersihkan organisasi itu yg utama. Kami mulai membersihkan barisan kalian ... maka mungkin setelah itu, baru melanjutkan perang terhadap narkoba," ucap Dela Rosa seperti dikutip dari BBC, Senin (30/1/2017).
Sebelumnya, Duterte memang menitikberatkan pemberantasan narkoba dan para pengguna serta bandar di Filipina pada masa kepresidenannya. Awalnya ia berjanji buat menuntaskan perihak tersebut pada Desember 2016, dulu ia memperpanjangnya hingga Maret 2017.
Bukan Duterte namanya kalau tidak menuai kontroversi. Ia pun kembali mengubah kebijakan terkait 'perang' terhadap narkoba itu.
"Saya mulai memperpanjang masa itu ('perang' terhadap narkoba) hingga akhir kepemimpinan saya pada 2022... periode hingga Maret tak lagi berlaku," ucapnya dalam konferensi pers pada Minggu 29 Januari 2017.
Senator Leila De Lima, kritikus paling vokal terhadap Duterte, menyampaikan presiden dan kepala polisi harus tegas memberikan perintah bagi mengakhiri pembunuhan.
Leila menyampaikan pembongkaran operasi polisi unit anti-narkotika berarti, "mereka menyadari bahwa orang-orang yg sangat terlibat dalam operasi itu ... sejatinya terlibat dalam kegiatan ilegal dengan kedok 'perang' melawan narkoba," katanya kepada Televisi ANC.
Sikap keras Duterte terhadap narkoba sejauh ini menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Barat. Meskipun ia mendapat dukungan dari warganya.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Tunda Perang Narkoba, Presiden Filipina Berantas Polisi Korup

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!