Jakarta -, Tidak sampai tiga hari, panasnya hubungan antara Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin kini telah akan mendingin.
Panasnya hubungan Ahok dan Ma'ruf dimulai saat Ma'ruf Amin menjadi saksi di sidang kedelapan dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok.
Baca Juga
Gading Nomor Duakan Keluarga Demi Konser Gue 2 Berdesakkan di Konser Gue 2, Pendukung Ahok Banyak yg Pingsan Iwa K Pilih Ahok bagi Masa Depan AnakDalam sidang, salah sesuatu pengacara Ahok, Humprey Djemat mencecar Ma'ruf Amin terkait komunikasi via telepon dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun, Ma'ruf menolak pernyataan kuasa hukum Ahok itu.
Ahok pun meradang. Usai persidangan, dia menilai, Ma'ruf sudah mengungkapkan kesaksian tak benar. Ahok dan tim kuasa hukumnya mulai melanjutkan ke proses hukum. Ahok ingin membuktikan tim kuasa hukumnya memiliki bukti kuat Ma'ruf memiliki hubungan dengan paslon nomor urut satu.
"Dan aku berterima kasih, saudara saksi ngotot depan hakim bahwa saksi tak berbohong, kalian kalian mulai proses secara hukum saksi," tegas Ahok, Selasa, 31 Januari 2017.
Namun, keesokannya tim kuasa hukum Ahok menegaskan pihaknya tak mulai melaporkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. Bahkan, Ahok mengatakan permintaan maaf atas pernyataannya yg terkesan memojokkan Ma'ruf.
Permintaan maaf kepada Ma'ruf Amin disampaikan Ahok secara tertulis dan dalam bentuk video. Dia mengatakan, hal yg terjadi di persidangan Selasa kemarin, yaitu proses di persidangan. Ahok menyebutkan, sebagai terdakwa, ia sedang mencari kebenaran buat kasusnya.
"Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meski beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, aku mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan aku menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh yang lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yg aku hormati dan panuti," ungkap Ahok.
Meski belum bertemu segera dengan Ahok, Ma'ruf pun sudah memaafkan Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta itu. Drama perseteruan itu pun mencapai titik akhir.
Permintaan Maaf Ahok kepada Ma'ruf Amin
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan permintaan maaf kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Permintaan maaf itu terkait pernyataan usai sidang kedelapan masalah dugaan penistaan agama yg terkesan memojokkan Ma'ruf.
Meski belum bertemu langsung, tapi Ahok memastikan mulai bertemu segera buat mengatakan permintaan maafnya.
Berikut isi lengkap pernyataan permintaan Ahok kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin yg disampaikan melalui media dan unggahan video:
*Klarifikasi dan Permohonan Maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU*
Bahwa aku ingin menegaskan bahwa apa yg terjadi kemarin yaitu proses yg ada dalam persidangan, aku sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran buat perkara saya. Untuk itu aku ingin mengatakan klarifikasi dua hal di bawah ini:
1. Saya memastikan bahwa aku tak mulai melaporkan KH Ma'ruf Amin ke polisi, kalau pun ada saksi yg dilaporkan mereka adalah saksi pelapor, sedangkan Kyai Ma'ruf bukan saksi pelapor, beliau seperti saksi dari KPUD yg tak mungkin dilaporkan.
2. Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meski beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, aku mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan aku menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh yang lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yg aku hormati dan panuti.
3. Terkait keterangan telepon Bapak SBY ke Kiai Ma'ruf tanggal 7 Oktober adalah urusan Penasehat Hukum saya. Saya cuma disodorkan berita liputan6.com tanggal 7 Oktober, bahwa ada keterangan telepon SBY ke Kiai Ma'ruf, selanjutnya terkait soal ini aku serahkan kepada Penasehat Hukum saya.
Demikian klarifikasi aku sampaikan, aku berharap klarifikasi ini bisa menjernihkan masalah dan aku juga berharap agar pihak-pihak lainnya tak memperkeruh suasana.
Jakarta, 1 Februari 2017
Basuki Tjahaja Purnama
*Berita yg dimaksud Ahok berjudul SBY Telepon Ulama NU Saat Agus Yudhoyono Minta Restu Maju Pilkada yg terbit pada 7 Oktober 2016.
Maaf dari Sang Rais Aam PBNU
Begitu dikabarkan adanya permintaan maaf yg disampaikan Ahok, Ma'ruf Amin pun menyatakan sudah memaafkan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 itu.
"Ya harus dimaafkan, kalau memang minta maaf," kata Ma'ruf di kediamannya, Koja, Jakarta Utara, Rabu, 1 Februari 2017.
Ma'ruf juga berpesan agar umat tenang dan tak gampang terprovokasi. Selain itu, dia menegaskan bahwa keutuhan, kebersamaan bangsa tak boleh dirusak oleh isu-isu atau kegiatan yg mengarah kepada tindak kekerasan atau intoleran.
"Umat supaya tenang dan supaya jangan terprovokasi dan menjaga kondisi bangsa dan negara supaya kondusif. Semuanya jangan membuat hal-hal yg dapat merusak suasana dan keadaan," kata Ma'ruf usai dikunjungi Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan .
Senada dengan Ahok, Ma'ruf pun mulai menyediakan waktu bagi bertemu dengan Ahok. Hanya saja, waktu rapat itu belum ditetapkan.
Dukungan Damai dari MUI dan NU
Panasnya hubungan Ahok dan Ma'ruf Amin menyeret nama beberapa lembaga tempat Ma'ruf bernaung, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU).
Keduanya mendukung adanya islah antara Ahok dan Ma'ruf.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia MUI Zainut Tauhid percaya seandainya Ma'ruf Amin menerima permintaan maaf tersebut.
"Itu hak beliau menerima maaf atau tidak. Tapi sebagai ulama, siapapun yg meminta maat pasti beliau mulai memaafkan," ujar Zainut di Kantor (MUI), Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Menurut dia, yg harus diingat Ahok, Ma'ruf Amin telah menjadi punya publik. "Tetapi tadi kan aku katakan ini telah menjadi punya publik," ucap dia.
Zainut mengaku belum tahu soal isi meeting di kediaman Ma'ruf Amin kemarin malam.
"Saya belum tahu, MUI belum mengadakan meeting bagi itu, kalian harus mendengar, kan baru kemarin kejadian, sehingga kalian masih harus mendapatkan informasi," kata Zaunit.
MUI mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tak terpancing hasutan usai polemik terkait persidangan Basuki Tjahaja Purnama dengan saksi Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Senada dengan Zainut, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Nusron Wahid, menyampaikan permasalahan antara Ahok dan Ma'ruf telah selesai, karena ada yg meminta maaf dan telah diterima.
"Pak Ahok udah minta maaf, KH Ma'ruf Amin telah maafkan. Antara yg bermasalah telah memaafkan. Ya alhamdullilah persoalan telah selesai," ucap Nusron di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 3 Januari 2017.
Yang terpenting, kata Nusron, yg harus dikerjakan ketika ini adalah menjaga keharmonisan yg telah terjalin selama ini dan tidak menyebabkan berbagai pihak saling beradu. Pasalnya, dengan permohonan maaf, tidak ada persoalan ke depannya.
"Kita berusaha meyakinkan orang supaya letupannya enggak berarti. Karena apa yg mau diletupin, telah selesai ini," ucap Nusron, yg juga yaitu salah sesuatu tim pemenangan Ahok.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Akhir Seteru Ahok dengan Ma'ruf Amin

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!