Ayah Korban Perdagangan Orang Minta Perekrut Anak Dihukum Berat

Kupang -, Ayah Yufrida Selan, korban perdagangan orang (human trafficking), Metu Salan turut berorasi ketika Solidaritas Kemanusiaan Orang Untuk Perdagangan Orang menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama di depan rumah jabatan Gubernur Niusa Tenggara Timur, Senin, 6 Februari 2017, pukul 07.00 Wita.

Dalam orasinya, Metu Salan meminta agar para perekrut anaknya dihukum berat. "Anak aku diculik dan dijual ke Malaysia, pulang dalam keadaan meninggal, sehingga aku minta para pelaku harus dihukum berat," kata Metu.

Koordinator aksi Pendeta Emy Sahertian mengatakan, aksi dikerjakan tak bermaksud menyerang penegak hukum dan pemerintah, tapi memberi peringatan kepada semua pihak bahwa NTT masih darurat perdagangan orang. Aksi itu juga sebagai bentuk advokasi selain mendampingi para korban.

"Aksi ini yg ketiga kali. Kami prihatin banyak warga NTT yg direkrut secara ilegal dan pulang dalam keadaan meninggal. Nyala lilin dan doa sebagai simbol terang dan dukungan buat pemerintah dan penegak hukum bagi terus berkomitmen memberantas human trafficking di NTT," ujar Merry kepada .

Menurut Emy, dua faktor penyebab selalu terjadinya perdagangan orang di NTT adalah karena kemiskinan, kurangnya pedidikan, kurangnya perhatian orangtua, kurangnya informasi, kurangnya kepedulian agama/gereja, serta kurangnya kepedulian masyarakat dan pemerintah.

Untuk tidak mengurangi pengetahuan masyarakat di daerah terpencil tentang dampak menjadi tenaga kerja ilegal, pihaknya kini launching sebuah program komunikasi keterangan dan edukasi. Program itu coba memberi masukan untuk pemerintah agar balai latihan tenaga kerja tak saja di kota, tapi juga di daerah-daerah terpencil.

Dia meminta agar pemerintah dan aparat penegak hukum serius memberantas perdagangan orang di NTT. "Program ini menjadi komitmen kita dan semoga saja pemerintah dapat menindaklanjuti komitmen kami," kata Emy.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Ayah Korban Perdagangan Orang Minta Perekrut Anak Dihukum Berat