Jakarta, Kisah menyedihkan tiba dari seorang mantan Ratu Iran yg diasingkan ke Eropa karena perceraiannya dengan Shah Mohammad Reza Pahlevi. Gara-garanya, ia tidak mampu memiliki keturunan.
Soraya Esfandiary Bakhtiari yg dikenal sebagai "putri bermata sedih" itu menjabat sebagai ratu dari tahun 1951-1958, sebelum bercerai Mohammad Reza Pahlevi, dan diasingkan.
Baca Juga
Ancaman Donald Trump ke Presiden Iran: Dia Sebaiknya Hati-Hati... 11-2-1979: Monarki Shah Iran Dikalahkan Kubu Revolusioner Islam Cerita Dubes Iran soal Aksi Negaranya Lawan Kebijakan TrumpSetelah bercerai, Soraya menjadi incaran paparazzi, dan pada ketika menghadiri sebuah pesta, ia kelihatan mengenakan permata indah yg diketahui sebagai hadiah dari Shah Iran selama pernikahan mereka.
Kehidupan Soraya kelihatan mewah, namun kisah pernikahannya dipenuhi dengan tragedi, sakit hati karena ketidakmampuan buat memiliki anak. Hal ini terungkap dari buku yg diterbitkan Vincent Meylan, The Jewellery Archives Reavealed.
Soraya dibesarkan di antara kota-kota Eropa dan Isfahan di Iran. Pada ketika tinggal di London, ia bertemu Putri Shams, saudari dari Shah Iran tersebut.
Kakak dari Putri Shams, Mohammad Reza Pahlevi, memiliki reputasi baik pada awal Perang Dunia II, selama periode kerusuhan politik. Pernikahan pertamanya dengan Putri Fawzia dari Mesir dan berakhir dengan perceraian, karena ia cuma mempunyai sesuatu anak perempuan, dan adik laki-lakinya, Ali Reza tak bisa menjalankan pemerintahan, maka Shah harus menikah lagi bagi memastikan stabilitas di negaranya.
Soraya kemudian diperkenalkan kepada kakaknya. Perempuan berusia 18 tahun itu dianggap sebagai sosok istri ideal buat sang pemimpin. Ia pun diundang bagi menemui Shah.
Perjalanan ke Teheran, buat mempertemukan keduanya pun dipersiapkan.
Dua hari setelah datang di Iran, Soraya bertemu Shah pada ketika makan malam dengan ibu suri, Tadj ol-Molouk.
"Shah sangat menyukai kamu. Apakah kamu bersiap menikah dengannya?," tanya sang ibu suri, seperti dilansir CNN seperti diberitakan Daily Mail yg dikutip Kamis (15/2/2017).
Dua puluh empat jam kemudian mereka pun bertunangan. Soraya mendapatkan permata pertamanya dari Shah Iran. Sebuah cincin berlian kelihatan menakjubkan di jarinya.
Beberapa ketika setelah pertunangan, Soraya jatuh sakit, ia terkena tifus dan harus berbaring selama dua minggu.
Menurut legenda, selama Soraya sakit, Shah memberikan ia permata setiap hari dan menaruhnya di bantal.
Pasangan ini akhirnya menikah pada 12 Februari 1951. Soraya pun menjadi Ratu muda di Iran.
Ketika pernikahan berlangsung, Soraya kelihatan lemah. Dokter pun memintanya buat mengenakan rompi wol dan kaus kaki di balik baju pestanya bagi menghangatkannya sampai acara itu selesai.
Setelah menikah, kisah asmara Shah dan Soraya seperti cerita dongeng. Tetapi kehidupan indah mereka berakhir saat mereka kesulitan memiliki seorang anak.
Pada Oktober 1954, saat Soraya berusia 22 tahun, dokter kerajaan memvonisnya sulit bagi memiliki anak. Memerlukan waktu bertahun-tahun bagi memiliki anak. Hal ini mengancam kerajaan yg tidak memiliki pewaris takhta.
Dua hari kemudian, Shah marah pada pesta ulang tahunnya. Hal ini dikarenakan saudaranya, Ali Reza, tak hadir di pesta tapi lebih memilih menghadiri acara berburu di Laut Kaspia.
Hari berikutnya, keluarga mengumumkan bahwa pangeran Ali Reza meninggal di ketika pesawat yg membawanya kembali ke Teheran jatuh.
Shah menyadari Ali Reza memiliki seorang putra dengan seorang wanita muda Prancis, yg dikhawatirkan mulai merebut takhtanya.
Karena tekanan keluarga dan politik atas persoalan ratu yg tak mampu hamil, Shah dan Soraya menetapkan bahwa telah waktunya buat mereka buat bercerai.
Perceraian itu diumumkan pada 14 Maret 1958 dan Soraya turun dari posisinya sebagai Ratu selama 7 tahun. Ia pun kemudian diasingkan ke Swiss.
Shah juga memperbolehkan Soraya menjalani kehidupan yg nyaman di Roma, Munich, dan Paris, di mana ia dikenal dan menjadi bagian sosialita karena koleksi perhiasannya yg menakjubkan.
Dia mengenakan perhiasan mewah dari Cartier, Bulgari, dan Harry Winston. Pada 1980, saat Revolusi Islam terjadi di Iran, kesulitan finansial pun dialami oleh Soraya.
Soraya diketahui menjual dua perhiasannya, termasuk kalung berlian Harry Winston.
Kalung tersebut dilelang di Christie di Jenewa pada November 1988.
Soyara meninggal di Paris pada 25 Oktober 2001, 21 tahun setelah Shah Iran tewas.
Kakaknya, Bijan menjadi pewaris atas segala hartanya, tetapi saat ia meninggal, seluruhnya diserahkan ke negara Jerman.
Sedangkan kondisi Shah tak membaik. Pemerintahannya mengalami pemberontakan politik pada 1978 dan 1979 dan Republik Islam berhasil menguasai pemerintahan. Shah meninggal pada Juli 1980.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Kisah Sedih Mantan Ratu Iran yang Tak Bisa Lahirkan Putra Mahkota

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!