Mamuju Utara -, Berawal dari mimpi Eyang Guru Slamet Santoso, warga di Dusun Muara, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, berduyun-duyun mencari harta karun gaib. Mereka mempercayai mimpi sang Eyang Guru soal harta karun tersebut.
Eyang Guru bernama asli Slamet Santoso. Pria tua itu berasal dari Palu, Sulawesi Tengah.
"Dia SS (Slamet Santoso), berasal dari Kota Palu," kata Wakapolres Mamuju Utara Kompol Mihardi kepada , Rabu, 8 Februari 2017.
Kata Mihardi, Eyang Guru mengaku telah sejak lama bermimpi tentang keberadaan harta karun itu. Menurut Mihardi, Eyang Guru menganggap mimpinya itu yaitu amanah, sehingga dia wajib mencari keberadaan harta karun yg dimaksud.
Dalam mimpinya, ada tujuh titik lokasi harta karun gaib. Salah satunya di bibir pantai Dusun Muara, Desa Tikke.
"Dari mimpinya itu ada tujuh titik lokasi harta karun gaib. Nah, lokasi pertama itu ada di Dusun Muara, Desa Tikke," ujar Mihardi.
Eyang Guru sendiri mengakui mendapat mimpi soal harta karun gaib itu sejak lama. Namun baru 2017 ini dia akan melaksanakan "amanah" yg ada di dalam mimpinya itu yg dituliskan dalam sebuah surat.
Dia juga menyebutkan ada tujuh titik harta karun gaib yg mulai dicari oleh dirinya sesuai mimpinya.
"Sudah lama aku mendapatkan amanah. Namun baru tahun 2017 ini aku kembali jalan dengan membawa amanah surat bertulis gaib. Tak cuma di sini, ada tujuh titik yg harus dibuka," ucap Eyang Guru.
Setelah mengetahui lokasi harta karun gaib itu berada di Dusun Muara, Desa Tikke, Eyang Guru Slamet Santoso dahulu menghubungi salah sesuatu kerabatnya buat memastikannya.
Menurut Mihardi, sang kerabat Eyang Guru itu kemudian mengajak sejumlah teman dan keluarganya dalam misi pencarian ini. Dia bahkan membentuk tim pencari harta karun yg beranggotakan 11 orang.
"Temannya (Eyang Guru Slamet Santoso) itu kemudian bergabung dengan teman dan keluarganya membentuk tim pencari sekitar 11 orang," tutur Mihardi.
Tim pencari itu kemudian bermusyawarah dengan Kepala Desa Tikke dan sejumlah tokoh masyarakat setempat bagi menentukan apakah proses pencarian dapat dikerjakan atau tidak. Hasil musyawarah itu menetapkan bahwa masyarakat sepakat bagi mencari.
Isu keberadaan harta karun gaib tersebut pun sejak ketika itu menjadi buah bibir dan kian tersebar luas. Alhasil, masyarakat yg penasaran kemudian berdatangan bagi melihat proses pencarian harta karun itu.
Bahkan, warga bersama tim pencari sampai mengerahkan ekskavator atau alat berat bagi menggali tanah di bibir pantai Tikke. Terus-menerus menggali sampai kedalaman tiga meter, penggalian mentok oleh sesuatu. Hal itu dikarenakan ada sebuah bidang datar di dasar galian sedalam tiga meter tersebut.
Salah seorang warga mengakui penggalian itu terbentur sesuatu. Menurut dia, bidang datar itu seperti menyerupai sebuah bunker.
"Saya lihat ada bunker di bawah. Hanya saja telah terlalu sore sehingga penyelaman dihentikan. Air laut akan pasang dan menutupi lubang yg telah digali," ucap warga bernama Ansar yg turut menyelam ke dalam galian.
Mihardi, selaku pimpinan di Polres Mamuju Utara, juga membenarkan soal penggalian yg mentok itu. Dia menjelaskan, penggalian memakai ekskavator mentok di kedalaman tiga meter. Hal itu dikarenakan adanya bidang datar di dasar galian.
"Menurut informasi warga yg turun segera melihat ke dasar galian, bidang datar itu kira-kira ukuran lebarnya mencapai 13-15 meter, dengan ketinggian sekitar tiga meter tertanam ke bawah. Panjangnya belum kami ketahui," ujar Mihardi.
Mihardi menjelaskan, bidang datar itu keras, sehingga alat berat yg diturunkan tak lagi mampu menggali lebih dalam. Menurut perwira berpangkat melati sesuatu itu, seandainya dilihat dari ukuran dan bentuknya, dapat jadi hasil galian itu yaitu kotak besi atau bunker. Namun, benda itu mampu jadi juga cuma terowongan atau sebuah pelindung pipa.
"Kalau dari ukuran dan kurang lebih bentuknya, kemungkinan seandainya jelas fisiknya dapat jadi itu adalah bunker, atau tanggul, atau terowongan atau terowongan pipa," kata Mihardi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Mamuju Utara, I Nyoman Suandi, menyampaikan bahwa dirinya perlu ikut segera bagi menyaksikan proses pencarian harta karun tersebut. Jika benar ada harta karun dan harta karunnya berupa benda pusaka, maka benda tersebut jadi punya negara.
"Apabila benda yg ditemukan berupa benda pusaka, maka itu adalah benda-benda yg dilindungi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010," kata I Nyoman Suandi.
Kini, pencarian harta karun gaib tersebut belum menemui hasil positif. Hasil sementara galian yg telah dikerjakan dan menemukan bidang datar diduga sebuah bunker juga belum memamerkan tanda-tanda kebenaran bahwa itu memang tempat harta karun.
Yang jelas, pencarian harta karun itu belum berakhir. Dan ini baru sesuatu lokasi, masih ada enam lokasi sebagaimana "amanah" Eyang Guru Slamet Santoso.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Misteri Pencarian Harta Karun Gaib di Pantai Mamuju

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!