idaraya

Unik, Cara Warga Sungai Putat Gelar Pesta Rakyat

Unik, Cara Warga Sungai Putat Gelar Pesta Rakyat

Jakarta, Jarum jam memamerkan pukul 19.30 WIB, Selasa malam, 21 Februari 2017. Anak-anak kecil, dewasa, nenek-nenek, kakek-kakek berkumpul duduk rapi membentuk sebuah lingkaran di atas kursi. Mereka tampak sumringah. Bahagia. Malam itu, ratusan warga yg tinggal di Jalan Dharma Putra, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menggelar pesta rakyat.

Festival Paret ke-2. Itulah nama pesta rakyat yg digelar swadaya masyarakat di sana. Ini yaitu pesta rakyat yg kedua dengan tema; Budaya Sungai Putat. Tahun dulu 2016, digelar pesta rakyat pertama dengan mengangkat tema; Sungai Putat Tanpa Sampah.

Warga Sungai Putat bernama Anita memilai ini kegiatan positif yg musti selalu menerus dilakukan. Mengingat, rasa kebersamaan antar sesama harus digalakkan. Caranya adalah dengan bergotong royong.

"Kegiatan ini bagus sekali. Jadi anak-anak muda Sungai Putat milik kegiatan yg positif," ujar Anita.

Wanita berusia 35 tahun ini mengaku, ia ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu. Ia aktif bersama ibu-ibu lainya di sana menolong kelancaran pesta rakat itu. "Saya dan ibu-ibu di sini menyiapkan perlengkapan kegiatan," kata Anita.

Malam puncak Festival Paret ke-2 ini berjalan lancar. Ada doa dipanjatkan oleh masyarakat. Dengan harapan pesta rakyat ini berdampak pada bersihnya paret di Sungai Putat. Dan meningkatkan rasa kebersamaan antar sesama.

Setelah doa, ada peniupan seruling krowak oleh warga setempat bernama Mad Bare. Pada ketika peniupan seruling krowak, seluruh warga yg hadir terpana. Warga segera mengabadikan momen langka itu.

Ketua Panitia Festival Paret ke-2, Fahrul Rozi, S.Pd mengaku bangga dengan antusiasnya warga menghadiri malam puncak pesta rakyat yg diisi juga dengan pentasan seni drama tari dan pembacaan puisi oleh anak-anak Sungai Putat.

Unik, Cara Warga Sungai Putat Gelar Pesta Rakyat

Fahrul Rozi, S.Pd menjelaskan, malam puncak festival paret ke-2 ini juga menghadirkan kreativitas warga dalam mengelola sisa pakai (Sispro) menjadi satu yg bernilai, yakni lampu hias. “Warga cukup antusisas dengan kegiatan ini terlebih berdampak secara segera mengenalkan produk-produk khas warga Sungai Putat,” kata Fahrul Rozi, S.Pd.

Produk yg dimaksud Fahrul Rozi, S.Pd adalah seperti Panen Cucur Panas yg yaitu panganan khas di Sungai Putat. Sebab, panganan ini ada di kuali. Fahrul Rozi, S.Pd berharap, pesta rakyat yg mulai tiba lebih besar lagi.

Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi, menuturkan Festival Paret ini bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga paret (parit) dan menjadikan paret sebagai ruang publik yg layak buat dijaga. Selain itu, paret juga dipertahankan keberadaannya.

“Karena paret tak berdiri sendiri. Paret-paret primer hulunya yaitu gambut dan hilirnya sungai Kapuas. Maka menjadi utama kami menjaga lingkungan paret ini,” ujar Syamhudi menjelaskan.

Syamhudi mengungkapkan, kontrol sosial masyarakat di Sungai Putat juga relatif tinggi dari orang tua, dewsa hingga anak-anak. “Terkait siapa saja yg mulai meneruskan sisa pakai ke paret,” kata Syamhudi.

Syamhudi bercerita, di suatu saat ada bapak-bapak yg jualan di tepian paret membuang sisa pakai (sampah) ke paret yg segera ditegur oleh anak yg usianya 5 tahun. Sang anak berteriak dengan lantang; " Pak, kok buang sampah ke paret? Nanti paret kamek (saya) tiba buaya".

Merasa bersalah, sang bapak pun mengurunkan niatnya membuang sampah ke paret. Lalu kemudian, sang bapak membawa kembali sisa sampah ke rumahnya bagi dipilah. Lebih lanjut, Syamhudi menjelaskan sisi yang lain dengan adanya festival paret yg ke beberapa juga berdampak segera pada warga yg jualan gorengan. Khususnya penjual cucur.

“Alhamdulillah cucur aku habis. Kurang biasanya cuma laku 100 butir dan di malam puncak festival menncapai 400 butir dan adonan tak tersisa sama sekali,” ucap Syamhudi menirukan ucapan Dona, serorang perempuan tua yg berjualan gorengan di acara tersebut.

Untuk informasi, kegiatan Festival Paret ke- 2 ini diselengarakan dari tanggal 19-Februari hingga 21 Maret 2017. Dalam pesta rakyat itu sejumlah kegiatan digelar. Di antara; gotong royong warga, stand pameran inovasi warga Sungai Putat, pasar malam rakyat, kota rasa desa, dialog publik dengan terkait ide kota masa depan dengan tema, Pontianak Utara Kota Masa Depan.

Selasa malam, 21 Februari 2017, pesta rakyat itu dibuka oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, yg diwakilkan oleh Camat Pontianak Utara, Kiswanta.

**Ingin berbagi keterangan dari dan bagi kalian di Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Unik, Cara Warga Sungai Putat Gelar Pesta Rakyat

idaraya

Share this

Related Posts :

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Unik, Cara Warga Sungai Putat Gelar Pesta Rakyat "