Palembang, Pasca-aksi teror bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Polda Sumatera Selatan (Sumsel) kini sudah menangkap dua anggota komplotan teroris tersebut.
Ternyata, beberapa orang anggota teroris tersebut sedang menyiapkan senjata api rakitan (senpira) yg mulai digunakan bagi aksi bunuh diri selanjutnya.
Kedua tersangka yg tergabung dalam komplotan teroris jaringan Abu Faisal adalah Rahmat Candra alias Candra (39) warga Desa Rantau dan Edi Waluyo alias Tembel (41) warga Pasar Ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku) Selatan, Sumsel.
Menurut Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, penangkapan kedua tersangka pada Rabu (15/03/2017) malam, sekitar pukul 23.30 WIB setelah berkoordinasi dengan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
“Mereka berdua telah mengamankan beberapa pucuk Senpiran macam Revolver dan 25 butir amunisi diameter hingga 9mm. Barang bukti ini rencananya mulai digunakan oleh jaringan Abu Faisal dalam aksi teroris selanjutnya,” ujarnya kepada , Jumat (17/3/2017).
Kedua pelaku ini ternyata yaitu pemasok senpira yg kadang digunakan jaringan Abu Faisal, terutama ketika melaksanakan aksi teror bom bunuh diri di Polsek Surakarta pada Juli 2016 kemarin.
Sebelum menangkap kedua tertangkap, Tim Densus 88 Antiteror terlebih lalu telah mengamankan tersangka lainnya merupakan Asep dan Bram. Kedua warga Muara Dua, Kabupaten OKU Selatan ini ditangkap ketika dalam perjalanan menuju ke Kediri, Jawa Timur.
Untuk mengusut anggota teroris lainnya, pihaknya juga mulai mengerahkan intelijen bagi memantau wilayah Kamtibmas di Sumsel, termasuk mengawasi terpidana teroris yg masih menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mata Merah Palembang.
"Kita mulai selalu memantau mantan narapidana teroris di Sumsel yg telah bebas," kata dia.
Direktur Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo mengatakan, di awal 2016, Abu Faisal mendatangi Kabupaten OKU Timur bagi membeli senpira. Lalu, otak teroris bom bunuh diri Solo ini bertemu dengan Asep dan Bram.
Asep dan Bram mengenalkan Abu Faisal ke Candra dan Tembel. Abu Faisal dahulu memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada kedua tersangka ini bagi membeli senpira di OKU Timur. Pihaknya masih selalu memburu anggota lainnya yg ikut serta dalam penyediaan senpira di Sumsel.
Bahkan, ada dua nama terduga teroris yg telah dikantongi Tim Densus 88 Antiteror, termasuk juga memburu Abu Faisal.
"Abu Faisal berperan sebagai komandan lapangan dan merekrut warga. Dia juga mencari senpira bagi aksi terornya di sejumlah wilayah Indonesia," katanya.
Pengrajin Senjata Rakitan Sumsel
Gubernur Sumsel Alex Noerdin membenarkan di dua kabupaten di Sumsel banyak masyarakat yg menggeluti usaha kerajinan senpira. Tidak cuma di Kabupaten OKU Timur saja, tetapi ada dua kabupaten yg banyak merakit senpi.
Beberapa daerah yg disebutkan di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten Banyuasin Sumsel.
“Di kabupaten yang lain memang banyak masyarakat yg membuat senpira secara sembunyi-sembunyi, baik dirumah maupun di perkebunan,” katanya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mulai bersinergi dengan pihak kepolisian bagi menghentikan kebiasaan warga merakit senpi. Salah satunya dengan menggelar program pemberdayaan pengrajin senpira kearah yg lebih positif.
Saat ditanyakan tentang potensi terorisme di Sumsel, Alex Noerdin menyampaikan bahwa tak cuma di Sumsel saja, namun disetiap provinsi berpotensi munculnya penyebaran kader terorisme.
“Teroris itu ada di mana saja dan kapan saja,” ungkapnya.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Komplotan Teroris Bom Solo Siapkan Revolver Rakitan
Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!