idaraya

Banjir dan Longsor Terjang 2 Daerah di Sumbar

Banjir dan Longsor Terjang 2 Daerah di Sumbar

Pasaman Barat -, Ratusan rumah warga terendam banjir di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), sejak kemarin malam hingga Minggu pagi tadi. Banjir akibat meluapnya Sungai Batang Pasaman.

Air menggenangi rumah warga tepatnya di Jorong Pasir Bintungan dan Jorong Labuh Lurus Nagari Aia Gadang. Selain menutupi permukiman warga, banjir juga menutupi akses jalan lintas Padang-Uung Gading. Alhasil, ratusan kendaraan harus terhenti dan menimbulkan kemacetan panjang.

Salah seorang warga, Tamar menyampaikan air akan memasuki permukiman warga dan jalan raya pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Hal itu disebabkan hujan lebat yg melanda daerah itu mengakibatkan Sungai Batang Pasaman meluap.

"Warga panik karena air akan naik ketika tengah malam. Warga berupaya menyelamatkan isi rumahnya ketempat yg lebih tinggi," ucap dia, Minggu (16/4/2017), dilansir Antara.

Hingga Minggu pagi, segala korban banjir masih bertahan di rumah mereka. Mereka tak bersedia mengungsi karena alasan keselamatan harta benda mereka. "Banjir kali ini yaitu banjir kali ketiga pada tahun 2017 ini. Mudah-mudahan pemerintah dapat mencarikan solusinya agar masyarakat tak terkena banjir lagi," ia berharap.

Hingga ketika ini kedalaman air di sekitar permukiman warga mencapai sesuatu meter lebih. Akses transportasi masih belum normal karena cuma mobil berukuran besar dapat melewati jalan tersebut.

"Mudah-mudahan air cepat surut kembali dan akses transportasi kembali normal," kata seorang pengendara, Rudi (34).

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo mengatakan, BPBD selalu berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pemerintah pusat. Terutama agar Sungai Batang Pasaman mampu dinormalisasi, mengingat setiap hujan lebat, air mulai meluap dan merendam rumah warga.

"Tentu mulai membutuhkan biaya yg besar, sehingga diharapkan tentu dengan anggaran pemerintah pusat atau provinsi," ujar dia.

BPBD Pasaman Barat ketika ini sudah menurunkan petugas buat memberikan bantuan kepada warga yg terkena banjir. Selain itu, BPBD juga menyediakan perahu karet seandainya dibutuhkan bagi menyeberangi banjir.

"Kepada warga diimbau agar tetap waspada karena ketika ini intensitas hujan akan tinggi," ujar Try Wahluyo.

Sementara di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, longsoran lumpur dan bebatuan sebagai dampak hujan deras yg mengguyur pada Sabtu malam, 15 April 2017, menimbun sejumlah jalan provinsi dan rumah warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Editorial menyebutkan material longsor yg terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB itu menimbun lima titik jalan provinsi yg menghubungkan Padang Aro-Lubuk Malako, Kecamatan Sangir Jujuan.

Empat titik tanah longsor yg menimbun jalan berada di jalan lintas daerah Bukit Manggis, Kecamatan Sangir dan sesuatu titik berada di Sikayan Talang, Nagari Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan.

Longsoran material menimbun setengah badan jalan sepanjang sekitar 10-20 meter. Namun tak mengganggu arus dahulu lintas. "Kendaraan roda beberapa dan empat masih dapat melintas," ujar Editorial ketika dihubungi Antara di Padang Aro, Minggu (16/4/2017).

Longsoran material menyebabkan pula rumah seorang warga Sikayan Talang, Nagari Padang Air Dingin, Nursyam Rianto (43), rusak ringan. "Saat ini alat berat kita sedang membersihkan material yg menimbun rumah warga itu," sebut dia.

Longsoran tersebut juga menimbun irigasi dan masih dalam proses pembersihan. Buat membersihkan longsoran material yg menimbun badan jalan, imbuh Editorial, mulai dikerjakan setelah proses penyingkiran material yg menimbun rumah warga selesai.

"Semoga Minggu siang ini telah selesai semua," ia berharap.

Editorial menambahkan, Sikayan Talang dan Bukit Manggis dikenal sebagai daerah rawan longsor karena dikelilingi oleh tebing dan perbukitan yg labil mulai pergerakan tanah.

Banjir bandang dan longsor juga menerjang Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, pada Selasa, 11 April 2017. Terkait bencana tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa membawa bantuan sekitar Rp 368 juta lebih untuk korban longsor dan banjir bandang di Aceh Tenggara, pada Sabtu, 15 April 2017.

Adapun bantuan berupa paket sandang, pangan, selimut, genset, dan matras, melengkapi bantuan sebelumnya yg sudah digelontorkan Pemerintah Provinsi Aceh sebesar Rp 170 juta lebih.

"Saya ikut merasakan apa yg dirasakan bapak-ibu semua. Semoga kejadian seperti ini (banjir bandang) tak berulang kembali. Bagi keluarga korban meninggal semoga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran," tutur Mensos dalam informasi tertulis yg diterima .

Khofifah mengatakan, Kementerian Sosial atau Kemensos sudah membuka dapur umum lapangan (dumlap) sebagai bagian dari aksi tanggap darurat sesaat setelah terjangan banjir.

Dumlap dikelola oleh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari wilayah sekitar. Dumlap tersebut tersebar di tujuh titik. Yakni di Lawe Beringin, Kecamatan Semadam; Lawe Sekumpat, Kecamatan Lawe Sigala; Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala; Lapangan Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala; Lawe Sigala Dua, Kecamatan Lawe Sigala; Lawe Sigala Timur dan Desa Kayu Mbelin, serta Lawe Sigala Barat Jaya dan Desa Sigala Barat.

"Tiap sesuatu dumlap, bisa menyajikan hingga 1.000 porsi makanan tiga kali sehari buat para pengungsi," ujar Mensos Khofifah.

Mensos Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban longsor dan banjir bandang di Aceh Tenggara. (Foto: Humas Kemensos)

Bagi korban meninggal, menurut Khofifah, Kemensos memberikan santunan buat ahli waris masing-masing senilai Rp 15 juta. Adapun jumlah total korban terdampak sebanyak 1.210 orang atau 302 kepala keluarga.

Selain bantuan logistik untuk korban banjir bandang, Kemensos juga sudah menyiapkan jaminan hidup (jadup) yg mulai dibagikan setelah Tim Pemkab Aceh Tenggara memverifikasi data korban dan disahkan bupati setempat dengan surat keputusan.

Khofifah menyampaikan pula, jadup menurut Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 adalah buat keluarga yg rumahnya rusak berat. Jadup diberikan sesuatu kali dan pencairannya dikerjakan setelah masa tanggap darurat selesai.

Setelah melihat segera dampak bencana, Khofifah menuturkan banyak pekerjaan rumah yg harus diselesaikan, terutama pembersihan sisa banjir bandang. Karena itu, ia mulai meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat buat memfasilitasi ekskavator berukuran besar buat menolong menyingkirkan material berupa batu dan batang pohon.

Adapun banjir bandang menerjang beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara pada Selasa, 11 April 2017 pukul 18.00 WIB. Sedikitnya delapan desa di beberapa kecamatan terdampak segera banjir bandang.

Akibat bencana alam tersebut, beberapa orang meninggal dunia, merupakan Boru Panjaitan (80) dan Terang Panjaitan (18). Keduanya hanyut akibat banjir. Berdasarkan data BPBD Aceh Tenggara, sebanyak 174 rumah hanyut dan 303 rumah rusak berat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat menyampaikan untuk penghuni yg rumahnya rusak berat mulai diberikan jaminan hidup 90 hari dikalikan Rp 10 ribu, sehingga total Rp 900 ribu per jiwa.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Banjir dan Longsor Terjang 2 Daerah di Sumbar

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Banjir dan Longsor Terjang 2 Daerah di Sumbar "