Jakarta -, Startup penyedia layanan on-demand Go-Jek dilaporkan tengah mencari pendanaan baru senilai US$ 1 miliar atau sekira Rp 13 triliun.
Mengutip laporan Wall Street Journal, Selasa (18/4/2017), menurut sejumlah sumber, dana tersebut mulai Go-Jek gunakan sebagai 'amunisi' untuk bersaing dengan beberapa kompetitor utamanya Uber dan Grab. Salah seorang sumber mengatakan, batch pertama putaran pendanaan tersebut akan berakhir bulan ini.
Dengan pendanaan tersebut, maka valuasi pre-money--valuasi sebuah perusahaan sebelum pendanaan baru dari investor disertakan--Go-Jek menjadi US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.
Diwartakan sebelumnya, Go-Jek mengantongi pendanaan sekitar US$ 550 juta (sekitar Rp 7,2 triliun) pada Agustus 2016 lalu, yg dipimpin oleh KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, Capital Group Private Markets, pemegang saham Go-Jek ketika ini, serta sejumlah investor internasional lainnya.
Pemegang saham tersebut antara yang lain Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, dan Formation Group.
Belum lama ini, Go-Jek mengumumkan kemitraan dengan PT Liga Indonesia Baru. Melalui kemitraan ini, Go-Jek mulai menjadi title sponsor Liga 1, yg yaitu liga profesional level teratas di Indonesia buat musim pertandingan 2017.
Beberapa layanan Go-Jek yg mulai mendukung penyelenggaraan Liga 1 adalah Go-Pay sebagai mitra pembayaran, Go-Ride dan Go-Car sebagai mitra transportasi, dan Go-Tix sebagai mitra resmi penjual tiket pertandingan.
(Why/Cas)
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Go-Jek Cari Pendanaan Baru Rp 13 Triliun

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!