Jakarta, Kepopuleran Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama memang sudah menasional, bahkan mendunia. Tak cuma warga Jakarta yg bersimpati dan memberikan dukungan pada kiprah Ahok selama menjabat Gubernur Jakarta yg berakhir pada Oktober 2017.
Keberanian dan ketegasan Ahok dalam membangun Jakarta yg transparan, kekinian dan bebas korupsi menjadikannya sosok yg diidolakan banyak anak muda Indonesia.
Baca Juga
Ingin Fokus Kerja, Ahok Minta Relawan Tidak Mengajaknya Swafoto Mudik Sehari, Ahok Ziarah ke Makam Ayah dan Kunjungi Guru SD Kisah Awal Ketertarikan Satu Sama Lain Antara Ahok dan Djarot:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1580100/original/012893200_1493437877-29042017-nathan-gah1.jpg)
Salah sesuatu pemuda yg begitu kagum dengan Ahok itu adalah Nathan Gah. Kekagumannya pada Ahok bahkan sampai terbawa mimpi. Tak cuma sekali namun beberapa kali berturut-turut. Laki-laki dari Kampung Melolo, Sumba Timur, NTT dulu bertekad ingin bertemu Ahok.
Mantan wartawan yg kini jadi aktivis lingkungan ini dahulu menumpang pesawat menuju Jakarta. Ia pergi dengan biaya sendiri, tidak ada lembaga atau organisasi yg mensponsori.Ini adalah kedatangan pertama kalinya ke ibu kota.
Pada Jumat, 28 April 2017 pagi, ia sudah ikut antrean panjang di Balai Kota DKI.
Namun sayang, setelah menunggu selama 30 menit, nomor antrean yg disediakan telah habis. Ia tidak menyerah, laki-laki yg suka membaca ini segera menemui petugas Balai Kota. Ia pun diperbolehkan masuk dan bergabung dengan ribuan orang yg sudah masuk lebih dulu.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1580102/original/017656000_1493437877-29042017-nathan-gah3.jpg)
Momen itu tidak ia sia-siakan. Ia dengan sabar menunggu antrean bagi berjabat tangan, berbincang-bincang dan berfoto bersama dengan Ahok.
Momen yg dinantikan itupun akhirnya tiba. Mimpinya bertemu Ahok yg diidolakan itu kini menjadi kenyataan. Ia pun sudah menyiapkan kain tenun ikat sumba pewarna alam buat dikalungkan ke Ahok.
Pertemuan dengan Ahok itu dirasakan begitu singkat, kurang lebih cuma sesuatu menit. Setelah bersalaman dan memberikan selendang sumba, ia pun mengenalkan diri, bahwa dirinya berasal dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
"Wow Terimakasih kamu hebat ya, kata Ahok.
Karena antrean yg mengular, ia tidak milik waktu bagi berbincang lebih lama. Bahkan ia tidak sempat selfie berdua dengan tokoh Idolanya tersebut. Namun ia merasa cukup puas.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1580101/original/015642600_1493437877-29042017-nathan-gah2.jpg)
Nathan mengatakan, para pemuda di Sumba, nyaris 99% mengidolakan Ahok. Menurutnya Ahok meskipun sering berkata kasar, itu adalah cara dia bagi memberikan kebaikan kepada warga Jakarta.
"Ahok, satu-satunya orang di Indonesia yg berani dan tegas menegakkan kebenaran, "katanya pada Sabtu, 29 April 2017. Kalau Ahok telah tak jadi gubernur di Jakarta, boleh juga kalau menjabat Gubernur di NTT, tambahnya.
**Ingin berbagi keterangan dari dan buat kalian di Citizen6? Caranya mampu dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Kisah Nathan Gah, dari Sumba ke Balai Kota DKI demi Bertemu Ahok

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!