Bogota -, Pasca-terjangan banjir bandang dan longsor parah, Presiden Kolombia menyatakan status emergency di negaranya. Ia mengatakan, ekonomi, sosial dan ekologi dalam kondisi darurat saat korban pertama longsor Mocoa dimakamkan.
Presiden Juan Manuel Santos mengatakan, seperti dilansir dari BBC, Selasa (4/4/2017), pemerintah memberikan santunan US$ 13,9 juta atau sekitar Rp 185 miliar buat bantuan prioritas kemanusiaan.
Baca Juga
Korban Tewas Banjir Bandang Kolombia Capai 210 Jiwa Banjir dan Tanah Longsor di Peru Tewaskan 72 Orang Banjir Renggut 246 Nyawa, Zimbabwe Darurat Bencana NasionalPada ketika yg sama, tengah dikerjakan pemakaman pertama korban banjir Kolombia dari total 262 orang yang tewas dalam longsor pada Sabtu, 1 April 2017. Sejauh ini pencarian korban hilang masih berlanjut.
Palang Merah setempat menyampaikan kepada kantor berita AFP, mereka masih dalam rentang waktu 72 jam dan berpeluang menemukan korban dalam kondisi hidup. Namun, harapan itu memudar, masyarakat putus asa menemukan anggota keluarga yg tersapu lumpur, batu dan puing-puing yg melanda kota di barat daya berpenghuni 40.000 orang pada Sabtu dini hari.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur semalaman, menyebabkan ketinggian air Sungai Mocoa dan tiga anak sungai yang lain meluap dan menyapu semua lingkungan di sekitarnya.
Ercy Lopez, wanita 39 tahun yg bertahan hidup dengan bergelantungan di sebuah pohon mengatakan, orang-orang masih mencari putrinya Diana Vanesa yg berusia 22 tahun. "Harapan menemukannya hidup-hidup sangat tipis sekarang," katanya.
Mereka yg berhasil selamat kini tengah menunggu bantuan kemanusiaan.
Media El Espectador di Spanyol melaporkan ada setidaknya 40 ton bantuan kemanusiaan darurat dalam perjalanan ke kota terdampak banjir, termasuk 2.000 bantuan makanan dan 1.000 tenda.
Sementara itu menurut El Pais, Presiden Santos menyampaikan 7 ribu selimut dan 6 ribu tikar baru saja dibagikan.
Pada Minggu 2 April, kelompok pemberontak FARC Kolombia menawarkan diri buat menolong membangun kembali kota yg prak-poranda akibat terjangan banjir bandang. Kendati demikian, keterlibatan mereka belum disetujui oleh pemerintah.
Pendeta Omar Parra kepada televisi Kolombia mengatakan, seluruh orang melakukan seluruh upaya buat membantu.
"Bantuan ini terutama berasal dari paroki lain. Kami sudah menciptakan sebuah komite darurat dan melakukan apa yg dapat dilakukan. Bantuan belum tiba, baru saja akan berdatangan. Kami memahami bahwa baik pemerintah kota maupun daerah tengah menyiapkan bantuan bagi bencana itu, sehingga kalian menolong lebih dahulu," tutur Pendeta Parra.
Presiden Santos juga sudah berjanji mulai berinvestasi buat membuat Mocoa lebih baik daripada sebelumnya, dan menempatkan Menteri Pertahanan Luis Carlos Villegas buat bertanggung jawab atas pembangunan kembali kota.
Meski demikian, kritikus Presiden Santos menyampaikan seharusnya telah dilakukan perlindungan daerah dari bencana tersebut oleh orang nomor sesuatu di kolombia itu.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Korban Banjir Capai 262 Orang, Kolombia Berstatus Darurat

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!