idaraya

Pilpres 2017 Diprediksi Ancam Instabilitas Politik Prancis?

Pilpres 2017 Diprediksi Ancam Instabilitas Politik Prancis?

Paris -, Pemilihan Presiden Prancis akan dimulai pada Minggu, 23 April 2017. Dan, sejumlah jurnalis yg mewartakan pesta demokrasi itu melaporkan bahwa, siapapun kandidat yg menang, pilpres 2017 itu mulai menyisakan instabilitas politik untuk Prancis.

Faktor pertama yg menyebabkan munculnya dugaan tersebut adalah dari 11 kandidiat yg maju pada bursa pemilihan, cuma empat diantaranya yg dianggap serius buat menduduki kursi kepresidenan di Istana Elysee. Keempat calon itu antara yang lain Jean-Luc Melenchon, Emmanuel Macron, Francois Fillon, dan Marine Le Pen.

Baca Juga

Antusias Warga Prancis di Tokyo Berikan Suara buat Presiden Baru Banyuwangi Bakal Promosikan Lokasi Syuting di Cannes Prancis Jelang Pilpres Prancis Kebanjiran Hoax

Faktor kedua adalah munculnya Marine Le Pen sebagai salah sesuatu kandidat kuat. Kehadiran Le Pen--yang disebut oleh jurnalis sebagai 'Trump versi Prancis' karena pandangan politik 'kanan'-nya yg proteksionis, anti-Eropa, anti-imigran, dan mendahulukan kepentingan Prancis ketimbang hubungan bilateral maupun multilateral--menjadi momok khusus buat pemilih.

Kondisi dilema buat kalangan pemilih semakin bertambah saat terjadi peristiwa teror dan penembakan polisi di Champs-Elysees, Paris, pada April 2017. Peristiwa ini membuat posisi Partai Sosialis Prancis dan kandidat populernya, Benoit Hamon, melemah pada bursa Pilpres 2017.

Jika Hamon kalah pada pilpres 2017, satu-satunya harapan buat Partai Sosialis Prancis buat meningkatkan status politiknya adalah dengan sebanyak mungkin memenangi kursi parlementer pada pemilihan legislatif. Namun, langkah itu pun cuma bisa membuat mereka sebagai pihak oposisi yg lemah buat menghadapi kursi parlemen pro-presiden terpilih yg kemungkinan besar mulai dimenangi oleh kandidat non-sosialis.

Bahkan, kini ada dugaan yg sangat kuat bahwa pemilih dari kubu sosialis mulai memakai suaranya buat mendukung Jean-Luc Melenchon. Hal ini dikerjakan oleh pemilih sosialis buat mencegah tiga kandidat kuat lain--Macron (independent sentris), Le Pen (kanan-konservatif), dan Fillon (kanan-konservatif)--untuk meraih suara terbanyak. Jika ini terjadi, maka Benoit Hamon mulai kalah telak pada pilpres. Karena sumber pendanaan Hamon banyak berasal dari partai, kekalahannya mulai berdampak pada kebangkrutan Partai Sosialis Prancis.

Empat kandidat kuat Pilpres Prancis 2017 (dari kiri ke kanan) Jean-Luc Melenchon, Emmanuel Macron, Francois Fillon, dan Marine Le Pen (AP)

"Skenario itu mungkin. Banyak terdengar kini pemilih sosialis mempertimbangkan buat memilih Melenchon atau Macron. Hammon mampu kehilangan suara sangat besar dan cuma dapat meraih total suara di bawah 5%. Hal itu mulai menjadi persoalan untuk Partai Sosialis," kata Marc-Olivier Padis, pengamat politik dari Terra Nova, lembaga kajian berbasis di Paris, seperti yg dikutip The Guardian, Minggu (23/4/2017).

Kini, hasil pilpres 2017 diduga mulai banyak menguntungkan kubu sentris-moderat dengan Macron dan Melenchon sebagai beberapa kandidat. Sementara itu, kubu Nasionalis dan Sosialis diprediksi mulai mengalami kekalahan dan tak bisa melanjutkan hingga putaran kedua. Jika ini terjadi, semua lanskap perpolitikan Prancis mulai berubah drastis.

Sejak Revolusi Prancis 1789-1799, Negeri Mode itu terus dipimpin oleh pemimpin dari kubu nasionalis-kanan atau kubu sosialis-kiri. Situasi itu dinamakan sebagai clivage gauche-droite (left-right politics). Sehingga, seandainya terpilih, masing-masing poros politik beserta kandidat presidennya dapat menjadi manifestasi Prancis pada kancah perpolitikan domestik dan internasional, yakni sosialis atau nasionalis, keteraturan atau reformasi.

"Sejak bibit kemundurannya yg dimulai pada tahun 2002, Partai Sosialis kini tidak milik struktur yg kuat, tujuan, dan kehormatan...Selama berabad-abad, PS sudah memimpin kiri, namun kini nampaknya muncul kekuatan politik baru. Macron adalah akar kekuatan itu, ia fenomenal. Sehingga membuat Prancis kini tidak lagi 'kiri' atau 'kanan'," ujar Pascal Perrineau, pakar politik Prancis.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Pilpres 2017 Diprediksi Ancam Instabilitas Politik Prancis?

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Pilpres 2017 Diprediksi Ancam Instabilitas Politik Prancis? "