Jakarta -, Target menjadi juara jelas dipancang Persib Bandung di Liga 1 2017. Dengan skuat mumpuni di seluruh lini, Persib semakin sempurna dengan kehadiran beberapa Marquee Player. Selain Carlton Cole, aksi yg paling dinanti publik adalah Michael Essien.
Persib membuat jagat sepak bola terpana dengan apa yg mereka lakukan pada pertengahan Maret 2017. Mereka secara mengejutkan resmi memperkenalkan Essien sebagai pemain anyar. Tak cuma Indonesia, media-media luar pun segera ramai memberitakan kabar kehadiran Persib.
Fenomena itu jelas tidak mampu dihindari. Itu karena Essien adalah pemain yg sudah malang melintang di berbagai klub top Eropa. Setelah meninggalkan Bastia, tempat di mana ia memulai karier profesionalnya, Essien sempat memperkuat tim sekaliber Olympique Lyon, Chelsea, Real Madrid, AC Milan, dan Panathinaikos.
Puncak kesuksesannya didapat ketika ia berseragam The Blues. Di sana, pemain yang berasal Ghana ini menikmati raihan beberapa gelar Liga Inggris, empat Piala FA, sesuatu Piala Liga, sesuatu Community Shield, dan paling prestisius adalah gelar Liga Champions 2011/2012.
Karenanya, banyak yg terkejut dengan keputusan Essien buat melanjutkan kariernya di Indonesia bersama Persib. Terlepas dari hal itu, kedatangan Essien segera menimbulkan efek domino. PSSI memperkenalkan regulasi terkait Marquee Player.
Setelah itu, klub pun akan berbondong-bondong menghadirkan pemain dengan kategori Marquee Player. Kini, publik semakin penasaran dan menunggu seberapa besar dampak positif dari kedatangan pemain kelahiran 3 Desember 1982 dan dikontrak sekitar Rp 8-10 miliar tersebut.
Selain Essien, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku payung hukum tim Pangeran Biru kembali menciptakan kejutan dengan kehadiran sesuatu pemain lagi yg masuk dalam kategori Carlton Cole. Banyak yg bertanya-tanya bagaimana cara Persib membayar upah keduanya.
Namun, PT PBB sepertinya telah berpikir masak-masak. Mereka sadar bahwa keberadaan beberapa mantan pemain Chelsea tersebut dapat meningkatkan sisi finansial mereka. Hal itu terbukti. Sebelum Liga 1 bergulir, Persib menjadi tim yg kebanjiran sponsor.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1564691/original/014786900_1491988968-IMG_20170412_121504_1.jpg)
"Sekarang ada 14 sponsor karena ada tambahan beberapa dibanding musim lalu," kata CEO PT PBB, Teddy Tjahyono di Bandung, Rabu (12/4/2017).
Teddy enggan menyebutkan berapa nominal yg diterima manajemen Maung Bandung, musim ini. Namun, ia memastikan bantuan dari para sponsor tersebut adalah salah sesuatu alasan mengapa Persib dapat menggaet pemain sekaliber Essien dan Cole.
Dengan keadaan tersebut, pelatih Djadjang Nurdjaman yakin diri menyebut Persib sebagai tim dengan keuangan paling sehat di Indonesia. Artinya, para pemain dapat fokus berjuang di lapangan dan tidak mulai memikirkan soal nasib hak yg mereka dapat.
"Dengan sponsor baru kami masih tim paling terbaik dan paling sehat. Kami juga dapat lebih fokus dalam kompetisi yg padat ini," ungkap pelatih yg akrab disapa Djanur tersebut.
Dari semua persiapan yg sudah dilakukan, tujuan Persib di Liga 1 adalah mengulang era keeamasan pada 2014. Kala itu, Persib akhirnya kembali meraih gelar bergengsi dalam kompetisi Tanah Air setelah paceklik cukup lama.
Kala itu, Persib sukses tampil sebagai juara dalam kompetisi yg memakai format beberapa wilayah. Setelah menjadi runner-up Wilayah Barat, Persib menguasai takhta setelah membungkam Arema Cronus di semifinal dan Persipura Jayapura di final.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/762923/original/092657800_1415387159-Persib_Juara__foto_3_.jpg)
Uniknya, gelar sebelumnya yg didapat Persib pada 1994 juga dalam format kompetisi beberapa wilayah. Karenanya, ada kekhawatiran buat Persib seandainya kompetisi sesuatu wilayah bakal menimbulkan kesialan tersendiri buat mereka.
"Mitos sesuatu wilayah memang berbeda dibanding beberapa wilayah. Kalau beberapa wilayah misalnya kalian ada kesalahan milik kesempatan di babak selanjutnya. Kalau sesuatu putaran kalian jangan terpeleset. Kuncinya konsisten dan jangan kehilangan banyak poin," jelas Djanur.
Untung menghindari hal itu pula Djanur selalu mengasah ketajaman lini depan mereka. Sejak Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 hingga Piala Presiden 2017, persoalan penting Persib ada di lini depan. Karenanya, kehadiran Cole diharapkan mampu mengatasi persoalan tersebut.
Julukan: Maung Bandung
Berdiri: 14 Maret 1933
Stadion: Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api
Alamat: Graha Persib 3rd floor, Jalan Sulanjana No 17, Bandung
Direktur Utama: Glenn Sugita
Manajer: Umuh Muchtar
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Suporter: Bobotoh
Kapten: Atep
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1566906/original/024966300_1492163608-170414_Skuad_Persib_Bandung.jpg)
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Profil Tim Liga 1, Persib Bandung: Menguji Essien

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!