Jakarta, Udara yg kami hidu setiap harinya di dalam maupun di luar rumah belum tentu bersih. Sebagian besar kalian menghabiskan waktu di rumah sekitar 14 jam per hari sehingga waktu terpapar polusi udara di dalam rumah lebih lama dibanding di luar rumah.
Lama paparan inilah yg membuat polusi udara di dalam rumah (polusi udara indoor) lebih berbahaya daripada polusi udara di luar rumah.
Dari mana sumber polusi udara indoor ini?.
Polusi udara di dalam rumah mampu berasal dari dua sumber, diantaranya asap rokok, jamur di tembok khususnya di dalam kamar mandi dan di dapur yg lembab, cat rumah yg terkadang terdapat kandungan berbahaya di dalamnya, biasanya buat rumah yg baru selesai di cat, asap yg berasal dari dapur, sampah yg terletak di dalam rumah dan juga kotoran-kotoran binatang seandainya memiliki hewan peliharaan.
Terdapat 3 apek utama terjadinya polusi udara ini, merupakan karena kurang baiknya sistem pengudaraan, kurang baiknya sistem ventilasi tempat tinggal, dan kurang baik dalam merawat kebersihan tempat tinggal.
Di dunia, masalah terbesar dari polusi udara berasal dari asap rokok. Sekitar 5000 orang meninggal dunia dikarenakan menjadi perokok pasif. Hal itu kembali lagi disebabkan kebiasaan merokok di dalam rumah. Penyakit yg biasa dialami oleh perokok pasif diantaranya: kanker paru-paru, asma, penyakit kardiovascular seperti penyakit jantung dan juga alergi.
Setelah asap rokok, bahaya berikutnya berasal dari senyawa kimia berupa radon yg terdapat di dalam asap hasil pembakaran, biasanya dari asap dapur pada ketika memasak serta dari sumber yang lain di luar rumah.
Di Prancis saja sekurangnya antara 1200 hingga 2900 orang meninggal akibat kanker paru-paru yg disebabkan oleh radon, apalagi di Indonesia yg penduduknya masih banyak memakai metode memasak secara tradisional pastinya mulai lebih berbahaya walaupun belum pernah ada penelitian yg di lakukan di Indonesia.
Sumber polusi udara indoor yg berikutnya berasal dari lingkungan yg lembab di dalam rumah, khususnya di kamar mandi dan ruangan sekitarnya. Kelembaban udara di dalam rumah ini bisa memicu tumbuhnya jamur di tembok-tembok rumah.
Salah sesuatu atau dua golongan jamur tersebut memiliki benang benang filamen yg bisa memproduksi spora berbahaya untuk kesehatan sistem pernapasan. Kemudian filamen- filamen jamur mulai memproduksi senyawa beracun yg disebut mycotoxin, nah mycotoxin ini lah yg mampu menyebabkan dua jenis penyakit semisal kanker hati, kanker paru-paru, gangguan pada ginjal, serta mampu juga menyebabkan alergi dan iritasi pada mata.
Tanpa disadari ternyata berada di dalam rumah tak luput dari paparan polusi bahkan lebih berbahaya, tapi tak perlu risau, karena ada dua hal yg bisa dikerjakan buat mencegah ataupun menangani polusi udara indoor.
Hal pertama yg perlu dikerjakan merupakan dengan memberikan asupan udara segar yg cukup ke dalam rumah atau disebut proses penganginan. Langkah konkretnya merupakan dengan membuka jendela rumah lebar-lebar kurang lebih selama 10-15 menit dan sebaiknya dikerjakan pada pagi hari saat udara masih segar.
Proses penganginan ini bertujuan memperbaharui udara yg berada di dalam rumah serta mengurangi konsentrasi polutan yg berada di dalam rumah walaupun proses ini tak bisa menghilangkan polutan sepenuhnya.
Hal berikutnya yg bisa dikerjakan merupakan dengan mengoptimalkan ventilasi udara. Ventilasi udara ini bertujuan buat meperbaharui udara secara berkesinambungan. Penganturan ventilasi ini bisa dikerjakan dengan 2 cara merupakan secara natural merupakan cuma dengan ventilasi di atas jendela saja ataupun memakai ventilasi control mekanik.
Langkah terakhir dan yg paling terpenting merupakan bertindak segera mencari sumber polusi di dalam rumah dan membersihkannya ataupun dengan menghindari prilaku-prilaku yg bisa menyebabkan polusi udara indoor diantaranya: merokok di luar rumah, meminimalisir pembakaran ketika memasak atau mampu juga dengan membuat cerobong asap di dapur namun seandainya tak memungkinkan bisa dikerjakan dengan membuka jendela di dapur selama proses memasak, dan mengusahakan tak ada penumpukan sampah di dalam rumah ataupun seandainya ada sebisa mungkin ditutup dengan rapat.
Kepedulian terhadap polusi udara khususnya polusi udara indoor haruslah akan disadari untuk segala anggota keluarga, walaupun di Indonesia masih kurang mulai perhatian pada polusi udara outdoor maupun indoor namun hal tersebut perlahan harus kami ubah dan kami harus akan memperhatikan kesehatan lingkungan demi kesehatan segala orang yg kalian sayangi.
Penulis:
Septa Pratama, S.Farm., Apt. Mahasiswa Master Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Universitas Paris Descartes, Paris
**Ingin berbagi keterangan dari dan bagi kalian di Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Ternyata Polusi Udara di dalam Ruman Lebih Berbahaya, Kok Bisa?

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!