4 Pasukan PBB Tewas dalam Kondisi Dimutilasi di Afrika Tengah

Bangui -, Seorang perwira pasukan perdamaian PBB ditemukan tewas di Afrika Tengah. Ia menjadi korban kelima dalam dugaan serangan konflik di kawasan tersebut.

Sejumlah pasukan perdamaian yg tergabung dalam misi MINUSCA ini diduga tewas dalam serangan yg dilancarkan milisi anti-Balaka.

Baca Juga

4 Karya Teknologi Anak Bangsa Dapat Penghargaan PBB Wabah Kolera Mengganas di Tengah Perang Yaman RI Matangkan Laporan HAM yg Akan Disampaikan ke PBB

Serangan itu terjadi pada Senin, 8 Mei 2017 di wilayah tenggara dekat dengan perbatasan Republik Kongo.

Dikutip dari Timeslive.co.za, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengonfirmasi bahwa pasukan perdamaian yang berasal Maroko yg sebelumnya dilaporkan hilang kini ditemukan tewas.

"Seorang tentara Kamboja yg bertugas di MINUSCA juga tewas dalam baku tembak dan sepuluh penjaga perdamaian lainnya terluka," ucap Dujarric.

Pejabat PBB itu juga mengatakan, keempat jenazah sebelumnya ditemukan dalam keadaan dimutilasi. Itu sebabnya identifikasi terhadap jasad korban sulit dilakukan.

Kepala operasi pasukan perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix dijadwalkan mulai berkunjung ke Ibu Kota Bangui pada Jumat, 12 Mei 2017 waktu setempat.

Kunjungannya bertujuan bagi memberikan penghormatan terhadap lima anggota pasukan perdamaian yg gugur selama masa tugas. Selain itu, ia juga dijadwalkan mulai bertemu dengan pemimpin negara tersebut.

Sebelumnya, 10.000 tentara MINUSCA dan 2.000 polisi dikerahkan oleh PBB bagi menjaga keamanan di wilayah Afrika Tengah. Menyusul pertempuran kelompok agama yg meletus setelah penggulingan pemimpin Francois Bozize pada 2013.

Konflik di Afrika Tengah meletus sejak tahun 2013 antara pejuang anti-Balaka melawan koalisi Seleka.

Saat ini, Bangui sudah berhasil diamankan oleh pasukan keamanan PBB. Namun, dua wilayah di Afrika Tengah masih di bawah pengaruh kelompok bersenjata.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: 4 Pasukan PBB Tewas dalam Kondisi Dimutilasi di Afrika Tengah