Cirebon -, Sedikitnya 58 peserta mengikuti ajang budaya tahunan Cirebon Caruban Carnival 2017 yg digelar Minggu, 14 Mei 2017. Tidak sedikit warga maupun pendatang memadati sepanjang Jalan Tuparev, Cirebon. Begitu juga para peserta karnival, mereka rela menggunakan kostum karnival yg rata-rata beratnya mencapai 5 kg itu.
Pantauan di lokasi, warga memadati Jalan Tuparev Cirebon sepanjang 1 kilometer menanti datangnya para peserta Caruban Carnival yg mengenakan kostum unik.
Tidak sedikit penonton nekat mengerubungi peserta Caruban Carnival cuma bagi mengabadikan momen dan selfie ria. Terlebih saat iring-iringan kereta Paksinagaliman yg menjadi tema dalam even tahunan ini.
"Senang dapat lihat Kereta Paksinagaliman walaupun hanya duplikat tetapi dapat tahu gambaran seperti apa kejayaan Cirebon zaman dulu," kata salah seorang pengunjung, Reni.
Tahun ini Kereta Paksinagaliman Cirebon menjadi sumber inspirasi para desainer ternama. Wati mengaku belakangan Cirebon menjadi ramai dan banyak even-even yg menarik perhatian warga.
Reni yg berdomisili di Yogyakarta itu menilai warisan budaya Cirebon tak kalah menarik dengan daerah yang lain termasuk tempat asalnya di Yogyakarta. "Setahu aku kan ada keterkaitan antara Jogja dan Cirebon dari sejarah dan budaya hampir sama," ujar dia.
Sekretaris Dinas Budaya Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon Chaidir mengatakan, Kereta Paksinagaliman ini menjadi tema dalam Caruban Carnival karena yaitu bagian dari akar budaya Cirebon.
Tema Paksinagaliman diambil karena sebagai salah sesuatu pusaka dan warisan budaya Cirebon. Ide dasar kreasi dari tema yg diambil adalah perpaduan dari tiga macam hewan yg ada di dalam kereta Paksinagaliman.
Paksi adalah burung yg mewakili simbol budaya Islam, hewan naga mewakili budaya Cina, dan liman (gajah) mewakili budaya India. Secara filosofis, simbol Paksi mewakili kekuatan angkasa, simbol Naga mewakili kekuatan bawah air dan Liman mewakili kekuatan di darat.
"Jadi, darat, laut, dan udara itu perpaduan yg telah membangun Cirebon menjadi kerajaan besar di masa lalu," tutur Chaidir.
Dia mengatakan, para desainer yg ikut dalam karnaval tersebut telah melalui proses seleksi dan penjurian. Panitia juga mulai menghadirkan duplikat kereta pusaka Paksinagaliman dan Singa Barong yg berasal dari beberapa kerajaan besar di Cirebon.
"Puncaknya pada Minggu ini, hasil kreasi para desainer mulai diperlihatkan kepada masyarakat dan pengunjung maupun juri tentang desain mana yg bisa penghargaan nantinya," ujar Chaidir.
Minim Barikade Pengamanan
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut tak sedikit warga yg mengeluh lantaran minimnya keamanan di sepanjang Jalan Tuparev Cirebon. Pantauan di lokasi, di sepanjang Jalan Tuparev tak kelihatan adanya petugas membuat barikade keamanan sehingga tak sedikit kendaraan melintas di tengah para peserta Caruban Carnival.
"Ini kan justru menurut aku bahaya apalagi warga yg tiba-tiba lari ke arah peserta cuma buat ambil foto selalu ada motor atau mobil melintas di jalan," tutur Taufik.
Menurut dia, dalam upaya menyukseskan event budaya tahunan tersebut, Pemda setempat bersama panitia lebih meningkatkan keamanan di lokasi kegiatan.
"Kalau ditutup ya tegas dong dan aparat keamanan harusnya jaga di tiap titik dan bentuk barikade. Kasihan kalau nanti ada yg ribut antara penonton yg mau foto dan pengendara yg lewat," ujar dia.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Kereta Era Kejayaan Cirebon Kuno di Caruban Carnival 2017

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!