Jambi -, Tongkat pimpinan Polda Jambi resmi berpindah tangan sejak Rabu, 3 Mei 2017. Brigjen Pol Priyo Widyanto resmi menggantikan Brigjen Pol Yazid Fanani yg telah 11 bulan menjabat sebagai Kapolda Jambi.
Usai resmi sebagai Kapolda Jambi, Priyo yg sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan dan Karier Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri ini mengatakan, mulai melanjutkan berbagai program yg telah dijalankan Kapolda Jambi sebelumnya. Terutama yg bisa menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Jambi.
Dari sekian banyak program, ada dua yg mulai menjadi prioritas. Salah satunya adalah pemberantasan penambangan emas liar yg masih marak di dua daerah kabupaten di Jambi. Selain itu adalah pemberantasan peredaran narkoba.
"Namun buat melakukan itu (pemberantasan penambangan emas liar) perlu peranan dan dukungan instansi terkait dan masyarakat," ujar Priyo di Jambi, Kamis, 4 Mei 2017.
Menurut Priyo, tanpa dukungan pemerintah daerah serta masyarakat, polisi tak mulai mampu membersihkan Jambi dari penambangan emas liar. Untuk melakukan itu, Polda Jambi mulai berkoordinasi dengan melibatkan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat.
Beberapa daerah di Jambi yg di kenal sebagai "ladang" emas adalah Kabupaten Sarolangun, Merangin, Tebo, Bungo hingga perbatasan Kabupaten Kerinci. Akibat maraknya penambangan emas liar sejak dua tahun terakhir sudah menelan banyak korban jiwa.
Paling heboh adalah terkuburnya 11 penambang emas liar di Kabupaten Merangin pada akhir 2016 lalu. Akibat keadaan lubang tambang yg dalam hingga 50 meter serta banyaknya genangan air menyebabkan 11 korban tidak mampu dievakuasi. Hingga akhirnya tim menetapkan bagi menjadikan lokasi tersebut sebagai monumen atas insiden penambangan emas liar.
Tak cuma korban jiwa, gara-gara penambangan emas liar, sebuah markas polisi di Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin nyaris ludes dibakar massa pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016 lalu. Kejadian itu dipicu atas penangkapan beberapa orang warga Tabir yakni DY (33) dan EB (20) bersama barang bukti 17 gram emas serpih, air raksa dan duit Rp 50 juta.
Entah siapa yg memulai, sejak petang hari, warga akan mendatangi Mapolsek Tabir. Minimnya personel penjagaan dan lokasi yg cukup jauh dari Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin memudahkan ratusan massa meluapkan emosinya.
Warga emosi mempermasalahkan penangkapan tersebut dan menuntut DY dan EB yg yaitu warga asli dibebaskan. Kesal tuntutannya tak kunjung dipenuhi, warga marah dan anarkis membakar Mapolsek yg lokasinya cuma 200 meter dari Pasar Rantau Panjang.
Massa yg kalap juga melempari bangunan Polsek dengan kayu dan batu. Hampir semua bangunan di komplek Mapolsek Tabir rusak berat. Di antaranya adalah pos penjagaan, ruang pelayanan, aula hingga rumah dinas Kapolsek.
Dalam masalah tersebut, aparat kepolisian menangkap 14 orang tersangka. Dua orang di antaranya diketahui masih di bawah umur.
Tak cuma itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi menyatakan, sungai Batanghari telah tercemar bakteri berbahaya akibat aktivitas penambangan emas liar.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 'Ladang' Emas Jambi Jadi Target Utama Kapolda Baru

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!