Ada Teroris di Kolam Jaring Apung Jatiluhur, Ini Aksi Bupati Dedi

Purwakarta -, Setelah tertangkapnya empat terduga teroris di Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung menindaklanjuti rencana sebelumnya. Dia menilai melihat kejadian tersebut yaitu dampak negatif dari Keramba Jaring Apung (KJA) yg tak terkendali.

"Makanya, aku bilang sejak dulu, tertibkan keramba jaring terapungnya. Semakin banyak keramba, makin tak terkendali, makin sulit diawasi," kata Dedi di lokasi penangkapan teroris di waduk Ir. H. Juanda Purwakarta, Senin, 26 Desember 2016.

Dedi menyampaikan ketika ini jumlah KJA di Jatiluhur Purwakarta mencapai 23.000 unit, jauh lebih banyak dari angka ideal, yakni 4.000 unit. Pemkab Purwakarta, PJT II Jatiluhur, TNI, dan Polri berkomitmen buat menertibkan KJA.

"Saya inginnya zero KJA," tutur Dedi. 

Jika izin tetap dikeluarkan untuk 4.000 KJA di Jatiluhur, kata dia, tak ada jaminan jumlah KJA tak bertambah. Terlebih lagi, komitmen penertiban KJA dikerjakan direktur baru.

"Mending kalau direkturnya masih yg sekarang, kalau ganti mampu ganti juga kebijakannya," ujar Dedi.

Sejak awal, Dedi melihat KJA makin tak terkendali. Hal ini rawan digunakan oleh pihak yg bertanggung jawab bagi melakukan kejahatan.

"Bagaimana kalau orang merakit bom di rumah situ? Karena mudah bawa bom ke sana. Seolah itu membawa pakan ikan, padahal apa (bom) tinggal disimpan di perahu, digerek ke turbin dilepas, masuk ke pembuangan, meledak, ya lewat," tutur Dedi.

Dedi mengingatkan seandainya sampai Jatiluhur bermasalah, dikhawatirkan Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, sampai Cirebon dapat terendam air. Dengan debit yg sangat tinggi, kecepatan air dari Jatiluhur cuma butuh waktu 15 menit bagi sampai ke Jakarta.

"Mungkin omongan aku terlalu jauh, tapi yg namanya waspada itu harus berpikir jauh," ujar dia.

 

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Ada Teroris di Kolam Jaring Apung Jatiluhur, Ini Aksi Bupati Dedi