Manado -, Tak cuma masalah kekurangan kebutuhan bahan pokok saja yg dialami Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah perbatasan Filipina. Ribuan warga, khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, juga merindukan kehadiran dokter.
Yenni Baduliang, warga Desa Mangaran, Kecamatan Kabaruan, Kabupaten Kepulauan Talaud mengaku kesulitan buat mengakses fasilitas kesehatan. Ia harus ke ibu kota kabupaten di Melonguane bagi mengakses layanan rumah sakit, karena puskesmas setempat jarang ada dokter maupun perawat.
"Jaraknya hampir sama seandainya kami ke Manado dengan sama-sama memakai kapal laut. Kalau ada rumah sakit terapung, tentu lebih memudahkan masyarakat bagi mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar Yenni yg juga guru di SMP Mangaran, Selasa 20 Desember 2016.
Hal tersebut juga disadari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang berasal Sulawesi Utara Stefanus BAN Liow. Akibat tenaga medis yg kurang, kata dia, harus dipikirkan fasilitas yg lebih menjangkau masyarakat.
Stefanus menambahkan, sejumlah masalah terkait keadaan di Sulawesi Utara itu telah disampaikan dalam Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah RI dengan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek pada Senin, 19 Desember 2016.
"Misalnya mempercepat akreditasi Puskesmas dan mengambil sikap terkait kekurangan obat yg tercantum dalam e-catalog," ujar dia.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Jarang Ada Dokter di Puskesmas Warga Perbatasan Filipina

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!