idaraya

Kontroversi Baliho Kampus, DPRD Ingatkan Tak Main Hakim Sendiri

Kontroversi Baliho Kampus, DPRD Ingatkan Tak Main Hakim Sendiri

Yogyakarta -, DPRD DIY mulai mengundang Kesbangpolimas dan meminta instansi tersebut menertibkan ormas yg ada di Yogyakarta supaya tak main hakim sendiri. Langkah itu diambil setelah Forum Umat Islam (FUI) meminta sebuah universitas menurunkan baliho yg memuat gambar mahasiswi berjilbab.

"Kejadian ini cukup mengagetkan dan memprihatinkan seharusnya tak terjadi di daerah keistimewaan," ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, Jumat (9/12/2016).

Menurut dia, tindakan main hakim sendiri dan intoleransi bertentangan dengan Pancasila dan Keistimewaan DIY. Pasal 5 UU 13/2012 mengamanatkan buat menjaga memelihara dan menumbuhkembangkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

Ia mendukung polisi dan pemerintah daerah menegakkan hukum dan hadir menjaga Bhinneka Tunggal Ika. "Kalau ada perbedaan pendapat, Jogja milik cara musyawarah," ucap dia.

Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Johanes Eka Priyatna menyampaikan pembuatan leaflet, banner, dan sejenisnya yg menampilkan mahasiswi berjilbab yaitu dukungan terhadap nilai-nilai dasar kampus.

"Seluruh komponen USD menjunjung tinggi keberagaman, menghormati martabat kemanusiaan," ujar Eko.

Ia menegaskan pendirian USD adalah bagi segala manusia, sesuai dengan namanya Sanata Dharma yg berarti darma yg sesungguhnya. Ia menyebutkan 17 persen mahasiswa USD yaitu Muslim dan sejak semula kampus ini menerima siapa pun. Tidak cuma mahasiswa, bahkan pejabat, dosen, dan profesor pun ada yg beragama Islam.

Ia menuturkan sudah terjadi praktik beragama yg baik di USD, antara lain, adanya paguyuban muslim di USD yg merayakan syawalan setelah Lebaran dan pelajaran agama yg memungkinkan orang saling memahami agama dengan lebih baik.

Bahkan, kata dia, ada mata kuliah teologi moral sebagai alternatif mahasiswa yg tak mengambil agama. "Dan yg mengajar agama Islam juga bukan dari USD tapi dari UIN," ucap Eka.

Ia menilai, pemasangan gambar mahasiswi berjilbab sebagai bentuk dukungan menjadi muslim yg sesungguhnya karena dapat menolong nonmuslim buat menjadi nonmuslim yg sesungguhnya.

"Kami berharap banyak pada mahasiswa muslim karena kita juga mampu belajar dari mereka," tutur dia

Terkait baliho yg terpasang, Eka menyatakan gambar itu terletak di dalam kampus sehingga yaitu hak pribadi dan menjadi bagian dari properti. Setiap tahun, kata dia, tema baliho diganti dan ada rencana bagi tema berikutnya adalah mengangkat adat istiadat memakai baju daerah masing-masing.

Sebelumnya, Forum Umat Islam (FUI) mendatangi kampus Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta buat meminta menurunkan baliho yg menampilkan gambar salah sesuatu model berjilbab. Rencananya, ormas tersebut juga meminta hal yg sama kepada Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Koordinator Angkatan Muda FUI Yogyakarta Fuad Andreago mengungkapkan hal yg dikerjakan tak bermaksud menodai toleransi, melainkan bagi menjaga toleransi. FUI sengaja bergerak buat menghindari ormas yg bergerak sendiri-sendiri.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Kontroversi Baliho Kampus, DPRD Ingatkan Tak Main Hakim Sendiri

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Kontroversi Baliho Kampus, DPRD Ingatkan Tak Main Hakim Sendiri "