Houston -, Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chafee tidak pernah mencapai Bulan. Ketiga astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu tewas ketika roket Apollo 1 meledak dalam simulasi peluncuran pada 27 Januari 1967.
Hubungan pendek arus listrik menimbulkan loncatan bunga api dan menyambar oksigen murni yg menjadi salah sesuatu pendorong roket.
"Kebakaran, saya mencium kebakaran," kata salah sesuatu astronot pada pukul 18.31 di hari nahas itu, seperti dikutip dari BBC History, Kamis (26/1/2017).
Dua detik kemudian, astronot lain, mungkin Ed White berkata, "Kebakaran di kokpit."
Kebakaran menyebar dengan cepat ke kabin. Komunikasi terakhir dengan para kru terdengar cuma 17 detik kemudian.
Atmosfer bertekanan di dalam kapsul berarti para astronot tidak milik waktu bagi keluar.
Dalam keadaan ideal, proses membuka kapsul dari dalam membutuhkan waktu 90 detik-- dengan membuka ventilasi kabin bagi meringankan tekanan interior. Tekanan itu membuat pintu kian pertemuan tertutup.
Sementara, butuh waktu lima menit untuk para teknisi di luar kapsul, setelah kebakaran, bagi membukanya.
Chaffee (31) yg berpangkat letnan komandan Angkatan Laut belum pernah terbang ke angkasa luar, Letnan Kolonel Grissom (39) adalah orang AS pertama yg menjalani beberapa kali penerbangan ke luar Bumi.
Sementara Letnan Kolonel White (35) adalah yg perdana berjalan di angkasa luar (space walk).
Ketiganya tahu, ada risiko yg mengancam mereka saat bergabung dalam misi angkasa luar. Apalagi buat Letkol Grissom. Ia adalah orang AS kedua yg ke angkasa luar, memakai Liberty Bell 7.
Saat kembali ke Bumi, kapsul antariksanya dipenuhi air. Ia nyaris tenggelam.
Beberapa pekan sebelum tragedi peluncuran, ia menulis, "Akan terus ada risiko, seperti yg ada dalam setiap program eksperimental."
Akan terus ada korban jiwa. "Saya berharap itu tidak mulai terjadi, seandainya mungkin, tidak bakal terjadi," tulis Grissom.
"Namun, seandainya itu yg terjadi, aku berharap rakyat AS tidak berpikir, harga yg harus dibayar buat program angkasa luar kalian terlalu tinggi."
Sebelum tes dilakukan, ketiga astronot sempat berbagi kegelisahan mereka soal kokpit. Mereka berfoto di depan miniatur pesawat dengan pose berdoa.

Presiden Lyndon Johnson mengungkapkan duka cita atas tragedi yg menimpa tiga astronot.
"Tiga pemuda pemberani sudah memberikan hidup mereka bagi negara. Kita beduka atas kehilangan besar ini," kata dia.
Investigasi menemukan sejumlah kekeliruan, termasuk penggunaan oksigen murni pada kabin, strip Velcro yg gampang terbakar, dan struktur fisik pesawat yg menjebak para kru.
Setelah itu, kapsul didesain ulang dan dibuat lebih gampang buat dibuka dari dalam, interior dibuat lebih tahan api, atmosfer dibuat dari campuran nitrogen serta oksigen -- bukan cuma oksigen murni yg gampang terbakar, astronot pun dilengkapi pakaian tahan api.
Pascatragedi, program angkasa luar ditunda tetapi tak dihentikan. Pada 25 Mei 1961 Presiden John F Kennedy berkomitmen bahwa Amerika Serikat mulai mendaratkan seorang manusia di Bulan pada akhir dekade.
Setelah itu, Apollo 7 berhasil diluncurkan pada tanggal 11 Oktober 1968, pertama yg membawa astronot.
Kurang dari setahun kemudian pada bulan Juli 1969, Apollo 11 mendaratkan Neil Armstrong di Bulan.
Sejumlah orang berpendapat, "Seandainya kecelakaan Apollo 1 tidak terjadi, manusia mungkin tidak mulai pernah menjejakkan kaki di Bulan."

Bukan cuma tragedi yg terjadi pada tanggal 27 Januari. Pada tanggal dan tahun yg sama, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet menandatangan Perjanjian Ruang Angkasa (Outer Space Treaty) di Washington, D.C.
Traktat itu melarang penempatan senjata-senjata nuklir di ruang angkasa, dan membatasi pemanfaatan Bulan dan benda-beda angkasa lainnya buat kepentingan damai.
Sementara, pada 1984, penyanyi pop Michael Jackson menderita luka bakar tingkat 2 di kepalanya saat syuting film iklan Pepsi di Shrine Auditorium.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 27-1-1967: Tragedi Maut yang Membuat Manusia Bisa ke Bulan

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!