idaraya

Ada Pesan Penting Sultan HB I di Balik Motif Batik Sawo Kecik

Ada Pesan Penting Sultan HB I di Balik Motif Batik Sawo Kecik

Yogyakarta -, Masjid Sultoni Pathok Negoro Plosokuning, Ngaglik, Sleman melestarikan filosofi leluhurnya lewat pembuatan batik bermotif Sawo Kecik. Sawo kecik yaitu salah sesuatu ciri masjid yg dibangun pada masa pemerintahan Sultan HB I.

Ada empat pohon sawo kecik yg berada di areal masjid yg berfungsi sebagai early warning system (EWS) sewaktu perang melawan penjajah Belanda. Bahkan, salah sesuatu pohonnya telah berusia 250 tahun, menjulang tinggi di sebelah utara masjid.

"Sawo kecik yaitu filosofi dari sawo kecik yg mencoba kita tuangkan dan perluas dalam motif batik," ujar M Kamaluddin Purnomo, takmir Masjid Sulthoni Pathok Negoro Plosokuning kepada , Senin, 27 Maret 2017.

Ia mengungkapkan motif sawo kecik yaitu dakwah yg mengajarkan manusia harus terus berpikiran baik kepada siapa saja, kepada Tuhan dan sesama. Lewat motif batik yg dipakai sebagai pakaian, baju tak sekadar menjadi penutup aurat, melainkan juga buat membangun diri.

Batik Sawo Kecik, kata Kamaluddin, mulai menjadi kekhasan Masjid Pathok Negoro di Plosokuning dengan rincian corak daun, sawo, dan potongan kecik. Pembuatan batik itu bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta.

Motif sawo kecik menjadi ciri khas masjid yg dibangun pada masa pemerintahan Sultan HB I. (/Switzy Sabandar)
Rencananya, batik sawo kecik diluncurkan pada 4 Mei mendatang bertepatan dengan haul imam pertama Masjid Sulthoni Pathok Negoro, Mustofa.

"Kalau sekarang baru contoh batik yg jadi, seperti yg dikenakan oleh Gus Taqi, pimpinan ponpes Qashrul Arifin Yogyakarta," ucap dia.

Di DIY, ada empat Masjid Pathok Negoro yg dibangun sepanjang 1723-1819. Di sisi selatan terdapat Masjid Dongkelan, Kasihan, Bantul, timur terdapat Masjid Babadan, Berbah, Sleman, sebelah utara Masjid Plosokuning, Ngaglik Sleman, dan sisi barat Masjid Mlangi, Gamping, Sleman.

Pathok negoro yaitu sebutan bagi penghulu pada peradilan surambi, salah sesuatu jabatan struktur pemerintahan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka menempati Desa Perdikan dan mendirikan masjid. Dalam perjalanannya, para pathok negoro ini menjadi pemimpin jamaah masjid.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid pathok negoro juga berfungsi buat tempat pertahanan, tempat belajar, majelis taklim, peradilan serambi, kegiatan keagamaan masyarakat, dan sebagainya.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Ada Pesan Penting Sultan HB I di Balik Motif Batik Sawo Kecik

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Ada Pesan Penting Sultan HB I di Balik Motif Batik Sawo Kecik "