idaraya

200 Pendemo Bertopeng Rusuh di Parlemen Macedonia, 10 Orang Luka

200 Pendemo Bertopeng Rusuh di Parlemen Macedonia, 10 Orang Luka

Skopje -, Para pengunjuk rasa menyerang parlemen Macedonia pada Kamis 27 April 2017 waktu setempat, setelah seorang politikus berlatar belakang etnis Albania terpilih sebagai Ketua DPR. 

Perkelahian yg terjadi akibat protes tersebut melukai setidaknya 10 orang, termasuk pemimpin Partai Sosial Demokrat Zoran Zaev. Ia meninggalkan parlemen dalam kondisi wajah bersimbah darah.

Baca Juga

Demo Venezuela, Ribuan Orang Bentrok Dengan Polisi dan Tentara Dukung Usaha Anti-Korupsi, Ribuan Warga Rumania Gelar Unjuk Rasa Turki Gelar Referendum 16 April, Posisi Presiden Diperkuat

Para pemrotes, pendukung partai VMRO yg dinaungi mantan Perdana Menteri Nikola Gruevski, menuntut pemilihan baru.

Politik di bekas republik Yugoslavia tersebut sudah menemui jalan buntu sejak pemilihan umum yg tak meyakinkan pada Desember 2016. Tapi krisis kembali terjadi, sampai skandal penyadapan telepon terjadi beberapa tahun sebelumnya.

Zaev sudah menciptakan sebuah koalisi dengan partai-partai etnis Albania, namun usahanya bagi membentuk sebuah pemerintahan diblokir oleh presiden.

Kubu nasionalis Macedonia kemudian turun ke jalan, berdemonstrasi sejak Zaev coba membentuk koalisi.

Jumlah etnis Albania sekitar seperempat populasi negara tersebut.

Orang-orang yg menyerbu parlemen merasa marah dengan keputusan koalisi memilih Talat Xhaferi sebagai pimpinan. Mereka takut upaya untuk memperbaiki status orang Albania justru mulai mengancam kesatuan Macedonia.

Aksi itu diikuti oleh 200 pemrotes bertopeng. Saksi mata melihat pecahan kaca di lantai dan bekas darah di lorong.

Polisi kemudian melepaskan granat buat membubarkan para demonstran, juga agar memungkinkan politisi keluar dari gedung parlemen.

"Kami mengutuk kekerasan dengan cara yg paling kuat. Ini tak sesuai dengan demokrasi dan bukan cara yg dapat diterima bagi menyelesaikan perbedaan," kata Kedutaan Besar AS di Macedonia melalui pernyataan yg dipublikasikan di Twitter dan dikutip dari BBC, Jumat (28/4/2017).

Sekjen Nato, Jens Stoltenberg, kemudian memosting tanggapan bahwa dia "terkejut" dengan "serangan" tersebut.

"Semua pihak harus menghormati proses demokrasi dan terlibat dalam dialog, bukan kekerasan," tulis Jens.

"Kekerasan tak ada tempat di parlemen. Demokrasi harus berjalan," ujar Komisaris Uni Eropa Johannes Hahn.

Selain aksi itu, di Skopje juga terjadi demonstrasi melawan partai koalisi. Para demonstran khawatir kelompok itu mulai merusak persatuan Macedonia.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: 200 Pendemo Bertopeng Rusuh di Parlemen Macedonia, 10 Orang Luka

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " 200 Pendemo Bertopeng Rusuh di Parlemen Macedonia, 10 Orang Luka "