Moskow -, Rusia mengutuk serangan yg dilancarkan Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Moskow menyebutnya sebagai 'tindakan agresi melawan anggota PBB'.
Kekuatan militer AS menembakkan lebih dari 50 rudal tomahawk terhadap sejumlah target di Suriah. Peristiwa ini tidak lama setelah serangan kimia mematikan yg menewaskan lebih dari 70 orang pada Selasa lalu.
Baca Juga
Donald Trump: Saya yg Perintahkan Serang Suriah dengan Misil Indonesia Prihatin Atas Serangan Rudal AS ke Suriah AS Serang Suriah dengan 59 Misil, Perang Terbuka Diramalkan PecahBerbicara kepada kantor berita RIA, Viktor Ozerov, ketua komite pertahanan di Dewan Federasi Rusia mengatakan, pihaknya mulai menuntut langkah balasan terhadap Negeri Paman Sam.
"Serangan AS ke basis angkatan udara Suriah mampu merusak upaya dalam memerangi terorisme di Suriah. Rusia mulai mendesak langsung diselenggarakannya meeting DK PBB setelah serangan udara tersebut," tegas Ozerov seperti dilansir Newshub, Jumat, (7/4/2017).
"Ini yaitu tindakan agresi terhadap anggota PBB," imbuhnya.
Rusia sebelumnya sudah mengancam AS dengan 'konsekuensi negatif' sebelum serangan terjadi.
"Kita harus memikirkan konsekuensi negatif dan seluruh tanggung jawab seandainya tindakan militer diambil," ungkap Wakil utusan Rusia buat PBB Vladimir Safronkov.
Serangan puluhan rudal tomahawk ini yaitu aksi militer pertama AS di Suriah sejak perang sipil meletus di negeri pimpinan Presiden Bashar al-Assad enam tahun lalu.
Menurut Alexander Gillespie, seorang profesor AS, serangan perdana tersebut terancam mulai membuat Washington berhadapan segera dengan Moskow di medan perang Suriah mengingat selama ini yg terjadi adalah proxy war.
"Itu (serangan AS) meningkatkan segalanya, sangat berbahaya," ujar Gillespie.
"Skenario yg jadi mimpi buruk adalah Rusia -- masalahnya, Rusia terikat perjanjian pertahanan dengan Suriah sejak tahun 1972," jelasnya.
Rusia ketika ini menempatkan pasukan dan rudal anti-serangan udara di segala wilayah Suriah. Terkait hal Gillespie berpendapat, seandainya serangan AS sengaja mengenai Rusia, maka hal tersebut mulai 'buruk -- bahkan sangat sangat buruk'.
Negeri Beruang Merah dapat saja memakai sistem pertahanan udara mereka bagi menghalau serangan AS di wilayah udara Suriah. Bahkan menembak jatuh pesawat AS.
Namun Gillespie mengatakan, Rusia kemungkinan besar mulai menunggu waktu yg tepat buat membalas.
"Rusia sangat baik dalam menarik napas dan menunggu. Putin ingin balas dendam dalam situasi dingin, dia menunggu segalanya tenang dulu," ujarnya.
Serangan AS dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya, sebelumnya Trump berulang kali memamerkan sikap tak tertarik mengintervensi perang Suriah.
"Jika Obama menyerang Suriah dan orang-orang tak bersalah terluka dan terbunuh, dia dan AS mulai kelihatan buruk," kicau Trump di media sosial pada 31 Agustus 2013 lalu.
Lantas pada 9 September 2013, sosok kontroversial itu kembali mencuit, "Jangan serang Suriah -- sebuah serangan tak mulai membawa apapun tetapi bencana buat AS. Fokus saja buat membuat negara kalian lebih kuat dan hebat lagi!".
Media mencatat, setidaknya Trump pernah berkicau 14 kali soal sikapnya yg menentang intervensi AS di Suriah.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: AS Intervensi Perang Suriah, Rusia Tuntut Aksi Balasan

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!