idaraya

Diplomasi Kain Ulos di Amerika Serikat

Diplomasi Kain Ulos di Amerika Serikat

New York -, New York Fashion Week mendapatkan sentuhan Indonesia berkat label 'Batax' karya desainer WNI bernama Metrini Simatupang. Diiringi lagu 'Sik Sik Sibatumanikam', 20 model berjalan di catwalk dengan busana bergaya modern yg dirancang dari kain ulos dan batik.

"Semua perancang desainer kalau ditanya, New York itu impian jadi nyata. Kemudian model-modelnya juga kooperatif. Artinya mereka bukan cuma membawakan baju, tapi aku juga memperkenalkan budaya Indonesia. Saya memberitahu mereka batik itu asalnya dari mana, ulos itu dari mana," ujar Metrini seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (8/4/2017).

Baca Juga

300 WNI Korban TPPO Diduga Disekap di Arab Saudi Seniman Yogyakarta Angkat Isu Perempuan di Tingkat Dunia Video Viral Karya WNI buat KJRI Los Angeles

Katherine Calumna, salah sesuatu model yg berjalan di peragaan busana 'Batax' juga milik kesan tersendiri atas busana karya Metrini.

"Saya senang baju ini, dan bahkan aku tak sadar kalau ada belahan di sini. Baju ini glamor dan produk rumahan," kata Katherine.

Sebelum dipamerkan di New York Fashion Week, baju rancangan Metrini menjadi pemenang dalam ajang Miss Grand International di Las Vegas.

Walaupun tak memiliki pendidikan formal di bidang fashion, sejak kecil Metrini telah terpesona oleh dunia jahit menjahit karena ibunya terus membuatkan baju untuknya.

Darah Batak Metrini juga menjadi ilham dan ciri khas karya busananya.

"Batak itu identitas aku, saya ini dari suku Batak, originally dari Sumatra Utara. Jadi, dengan memakai nama Batak, aku berbicara tentang diri aku sendiri, tak bicara tentang orang lain. Jadi itu autentik, di pasar Amerika menjadi signifikan dan ciri khas yg membedakan aku dengan produk dan desainer lain," ujarnya.

Metrini hijrah ke Amerika pada tahun 2009 dan setelah mengikuti sejumlah kursus fashion, ia menetapkan bagi memilih karir sebagai desainer. Ia memibidik segmen pembeli yg berpotensi membeli baju rancangannya.

"Untuk penutup, tema aku 'Meet the Millennials' yang identik dengan orang-orang yg mempunyai wawasan lebih dari generasi sebelumnya. Artinya mereka lebih suka buat mengetahui budaya lain," imbuh Metrini.

Di bawah naungan unit usaha 'Batax', Metrini juga milik usaha produk dekorasi rumah dari kayu yg ia rancang sendiri dan produk perhiasan yg ia jual di sebuah kedai kopi dan online.

"Penjualannya sangat sukses. Banyak orang tiba dan mengagumi dan ada yg membeli. Juga menjadi kesempatan bagi berbicara tentang Indonesia dengan orang-orang yg ke sini," kata Kirk Hansen, pemilik kedai kopi Old City Market and Oven.

Setelah New York Fashion Week, Mertini memperlihatkan karyanya di Washington, DC Fashion Week. Ia pun berharap suatu hari nanti mampu membuka butik yg menjual busana rancangannya di kota New York.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Diplomasi Kain Ulos di Amerika Serikat

idaraya

Share this

Related Posts :

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Diplomasi Kain Ulos di Amerika Serikat "