Jakarta -, Kemajuan teknologi pencitraan satelit menolong memasok keterangan tentang banyak hal di muka Bumi, misalnya tentang panen, kekeringan, kebakaran hutan, letusan gunung berapi, dan pergerakan migrasi ikan.
Di sisi lain, citra satelit juga membeberkan ketimpangan kemajuan di berbagai wilayah dunia. Misalnya, Korea Utara selama ini dikenal menutup diri dari pemantauan pihak luar. Negeri itu hingga kini diselimuti misteri.
Namun demikian, teknologi pencitraan angkasa memungkinkan buat mengintip ke dalam negeri itu tanpa harus secara fisik masuk ke dalamnya.
Dikutip dari data NASA Earth Observatory pada Sabtu (22/4/2017), dua foto malam hari yg diambil di atas Semenanjung Korea menyingkapkan ketimpangan dramatis antara Korea Utara dengan tetangganya di selatan yg jauh lebih makmur.
Dilihat dari International Space Station, Korea Utara tampak gelap, seakan menjadi suatu kehampaan yg terjepit di antara Korea Selatan dan China. Foto itu diambil dalam Expedition 38 sekitar 3 tahun lalu.
Ternyata, pencitraan melalui satelit bukan cuma bermanfaat buat membandingkan keadaan beberapa Korea.
Sejumlah foto malam hari yg diambil dari ruang angkasa menekankan perbedaan mencolok daerah-daerah di Indonesia.
Dalam suatu foto, terlihatlah bahwa Pulau Jawa menjadi yg paling terang-benderang dalam wilayah Indonesia. Kawasan-kawasan terang dalam foto memperlihatkan pusat-pusat kegiatan wilayah.
Di Pulau Jawa, pancaran cahaya bukan cuma berasal dari beberapa wilayah tersibuk, Jakarta dan Surabaya, tetapi juga sepanjang jalur penghubung yg menjadi nadi perekonomian.
Foto di atas pulau Bali pun menampakan hal kontras antara Denpasar dan kawasan-kawasan lain.
Sementara itu, suasana di ujung timur Indonesia tampak sungguh berbeda. Citra satelit menunjukan kegelapan yg melanda sebagian besar wilayah Papua Barat dan Papua, serta Indonesia bagian timur pada umumnya.
Sedikit cahaya dapat dilihat pada kota Jayapura, Oksibil, Merauke, Timika, Sorong, dan Manokwari.
Kawasan yg seharusnya paling gelap, yakni Puncak Jaya, justru bermandikan cahaya. Menurut satelit NASA gemerlap itu tiba dari tambang Grasberg punya PT Freeport.
Yang menarik adalah tampilan citra satelit di atas pulau Sumatera. Secara umum, tentu saja wilayah pantai lebih bercahaya dibandingkan dengan wilayah-wilayah pedalaman.
Namun demikian, tampilan kawasan pantai timur Sumatera pun masih tampak lebih suram dibandingkan dengan sejumlah kawasan aktif di negara-negara tetangga.
Beberapa citra satelit mengungkapkan betapa benderangnya Singapura dan dua kawasan di Malaysia bagian barat.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Citra Satelit NASA Jadi Bukti Ketimpangan Ekonomi Indonesia?

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!