Kairo -, Mengerikan. Kata tersebut mewakili situasi setelah bom bunuh diri menghantam Gereja Koptik di Alexandria, Mesir.
Situasi di rumah ibadah tersebut tidak dapat diwakilkan dengan kata-kata: kacau, darah di sana-sini, para korban yg tergeletak tidak berdaya, suasana mencekam, duka, dan ketidakpastian.
Ishak Ibrahim menyaksikan horor itu dengan mata kepalanya sendiri. Ia ada di sana ketika kejadian.
"Saat itu aku merasa sangat takut, semua satu di sana sangat suram," kata Ibrahim seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/4/2017).
Seorang pelaku yg mengenakan sabuk berisi bahan peledak menyeruak masuk ke dalam Gereja Koptik St Mark di Alexandria, Mesir. Sejumlah petugas keamanan -- yg berusaha mengadangnya -- ada dalam korban tewas.
Pemimpin Gereja Koptik, Paus Tawadros II atau Paus Theodoros II dari Alexandria berada dalam gereja tersebut. Kabar baiknya, sang pemuka agama selamat dan tidak mengalami luka.
Meski demikian, Ishak Ibrahim mengaku ketakutan. Ia mengatakan, seandainya Paus Tawadros II telah jadi target pembunuhan, bagaimana dengan nasib umat lainnya.
Ibrahim pun mendesak agar pemerintah Mesir turun tangan. Sebab, akibat serangan ini, umat Nasrani benar-benar merasa terancam.
Bahkan menurut pengakuannya, dua warga koptik harus meninggalkan rumahnya. Hal ini karena milisi ekstrem telah mengeluarkan ancaman dan melakukan pembakaran dan tindakan kekerasan.
Insiden di beberapa gereja berbeda di Mesir, memicu luka mendalam buat warga Negeri Piramida. Korban luka-luka dan tewas mencapai puluhan orang.
Lebih menyedihkan lagi, kejadian tersebut terjadi ketika umat Nasrani sedang merayakan ibadah Minggu Palma.
Sebuah rekaman CCTV memamerkan detik-detik peristiwa ledakan di Gereja Koptik St Mark di Alexandria. Dalam video itu kelihatan betapa mencekamnya situasi usai bom bunuh diri meledak.
Rekaman yg berdurasi sesuatu menit 17 detik itu menyorot dari beberapa sudut bangunan yg berbeda.
Sudut pertama memperlihatkan rekaman CCTV yg berada di sisi luar gedung yg menyorot trotoar, jalan, dan gerbang masuk gereja.
Rekaman itu memamerkan seorang pria berjaket yg memakai ransel berusaha masuk ke dalam gereja melalui sebuah gerbang besar.
Namun, ia dihalau oleh seseorang yg tampak seperti petugas keamanan. Si pria beransel itu mengubah arah masuknya melalui sebuah gerbang kecil yg dilengkapi alat pendeteksi logam.
Tampak juga beberapa perempuan yg berdiri di dekat pria itu ketika ia hendak masuk melalui gerbang kecil. Tak lama kemudian, CCTV merekam ledakan bom.
Sudut kedua memperlihatkan sebuah gerbang masuk besar, gerbang masuk kecil, dan trotoar pejalan kaki di depan gereja. Alat CCTV yg merekam peristiwa itu berada di sisi dalam yg menyorot tampak luar bangunan.
Dalam rekaman itu, tampak sejumlah orang yg sedang duduk dan berdiri di pekarangan sisi dalam gereja. Sementara itu, tampak seorang petugas keamanan yg berjaga di depan gerbang masuk besar dan sejumlah petugas keamanan yg menjaga gerbang masuk kecil.
Setelah dua detik berlalu, rekaman itu menggambarkan bahwa gerbang masuk kecil yaitu titik pemeriksaan dan alat pendeteksi logam untuk orang yg mulai masuk ke dalam Gereja St Mark. Terlihat sejumlah orang mengantre menunggu pemeriksaan yg dikerjakan oleh petugas keamanan.
Selanjutnya, rekaman CCTV memperlihatkan seorang petugas keamanan yg menjaga gerbang masuk besar menghalau seorang pria mengenakan jaket dan sebuah tas ransel yg berusaha masuk ke dalam Gereja St Mark.
Petugas keamanan itu meminta agar pelaku masuk melewati gerbang kecil dan diperiksa terlebih dahulu.
Saat si pria berjaket mengantre, dua ketika kemudian terjadi ledakan.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Saksi Mata Bom Gereja Mesir: Umat Nasrani Merasa Terancam

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!