idaraya

Keep The Blues Alive: Konser Para Pencinta Blues Jogja

Keep The Blues Alive: Konser Para Pencinta Blues Jogja

Jakarta, Musik Blues bukan sekadar pilihan musik yg bersifat kultural. Blues juga bukan soal bagaimana menyayatnya melodi gitar atau anggunnya bebunyian harmonika dan terompet. Blues jauh lebih besar dari kasus perkakas yg diselempangkan atau ditiup. Musik ini adalah penyemangat bagi banyak orang.

Blues dibangun di atas darah dan air mata mereka yg kehilangan. Fondasi ini membuat Blues terus kokoh dan mempengaruhi banyak pemikiran perlawanan. Ketika teknologi sanggup mengolah gumam dan nada internal dari mulut-mulut yg dibungkam--para budak yg rindu merdeka--ke dalam instrumen, semangat dari darah pemberontakan dan air mata tidak samar, malah makin kencang.

Tak heran gilasan zaman tidak dapat mengubur semangat musik itu ke liang lahat. Sekalipun Blues menjelma menjadi pola-pola alternatif dalam bingkai industri, terus ada banyak orang yg menjaga jejak histori yg menuangkan semangat kebersamaan dalam Blues. Jogja Blues Forum (JBF), salah sesuatu yg terdepan menjaga pekatnya darah dan air mata yg jadi pondasi semangat menyemangati.

Delapan tahun lamanya orang-orang di JBF berproses bersama. Cuek bebek saat meruangkan apa-apa yg tengah "buntek" atau buncahan afeksi melalui musik atau sekadar obrolan pasar yg menggugah perasaan. Ada tawa, kecewa, tangis, dulu simpul senyum selama delapan tahun berkomunitas. Musik jadi salah sesuatu media bagaimana semangat menyemangati itu tidak terkikis sedikitpun.

Peduli setan ketika dalam pertunjukan musik di sebuah warung kopi kecil dengan sound sederhana para musikusnya menyelipkan dangdut, pop, country, bahkan EDM ke lagu blues. Tak ada pakem blues harus A atau B. Pemahaman sulit yg tak setiap orang dapat melakukannya tanpa proses rumit dan panjang. Beruntunglah JBF terus ingat bagi apa blues diturunkan ke bumi: menyatukan.

Tepat di usia delapan tahun ini, Jumat (19/5/2017) malam, mereka mulai berbagi apa yg teman-teman JBF tempa selama dalam komunitas. Tentang kisah-kisah yg selama ini dianggap dongeng. Tentang tangis yg kerap disembunyikan. Tentang rumah tidak berpintu yg mengizinkan siapa saja buat masuk dan berbaur. Tentang fragmen hidup remeh temeh seperti noda kecap di lengan baju yg jauh lebih utama dari negara. Tentang patah tumbuh gilang berganti selama menahun yg nyaris membuat JBF tinggal seroja.

Mereka mulai berbagi lewat pertunjukan musik di Taman Kuliner Condong Catur dengan tajuk "Keep The Blues Alive". Representasi semangat menyemangati sekaligus menyatukan tak cuma buat anggota komunitas namun juga buat masyarakat tanpa memandang golongan, status, apalagi macam kelamin. Pertunjukan sengaja disajikan dengan beberapa set alat, penanda banyaknya gagasan dan proses yg berseliweran dalam JBF.

Jogja Blues Forum. Foto: SwadestaTata Panggung yg didesain laiknya Tanjung Harapan atau "Crossroads" tempat rapat berbagai arah menyimbolkan harapan segala mereka yg terlibat, baik di atas, belakang, dan depan panggung dapat berinteraksi dulu berpartisipasi dalam pertunjukan dengan sesi jamming massal dalam beberapa set alat.

Dengan kata lain, usia delapan tahun untuk JBF yg dirayakan sederhana dalam pertunjukan adalah cara mendekatkan segala teman lebih ke dalam komunitas dulu menghadirkan keutuhan laiknya sesuatu tubuh: penyatuan.

Pertunjukan selama kurang lebih empat jam yg dimulai pukul 19.00 WIB itu mulai menyajikan banyak musisi yg besar dan tumbuh kembang bersama JBF. Ada Jeron Benteng (JB) Blues, pasukan muda yg amat jago menggabungkan nada alto-tenor terompet dengan keliaran instrumen gitar-bass-drum yg telah memukau musisi Blues dunia, dahulu Syarif Hidyatullah, Agustine Cherrywood dengan beat menghentak yg amat susah ditolak tubuh bergoyang, Blues kontemplatif Semendelic yg juga saksi hidup perjalanan Blues di Jogja, dan para anggota komunitas lainnya dalam JBF All Star.

Mereka yg mau hadir harus membawa kewarasan dan kesehatan sekuatnya lantaran acara itu gratis. Sebuah konsep pertunjukan yg tak sekadar bersenang-senang namun lebih tepatnya ajakan buat bersatu dan menyatu lewat blues apa pun preferensi dan latar belakang tiap-tiap mereka yg datang.


Penulis:

Swadesta Aria Wasesa
Jogja Blues Forum

 

**Ingin berbagi keterangan dari dan buat kami di Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Keep The Blues Alive: Konser Para Pencinta Blues Jogja

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Keep The Blues Alive: Konser Para Pencinta Blues Jogja "