Pengacara Pencuri Cacing Gede Pangrango 'Tantang' Menteri LHK

Cianjur -, Dukungan terhadap Didin si pencari cacing Sonari bagi obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur, Jawa Barat, langsung dibebaskan selalu bergulir. Kali ini dukungan tiba dari Joko Purwanto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bahkan, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat itu mulai menggelar pertemuan khusus dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

"Saya tiba bagi menghimpun keterangan dari kedua belah pihak, nanti hasilnya mulai dijadikan bahan dalam meeting bersama Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan," ucap Joko setelah mendapatkan informasi dari Didin yg ditahan di Polres Cianjur, Selasa 16 Mei 2017, seperti dilansir Antara.

Menurut Joko, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat mulai mengagendakan meeting khusus dengan Kementerian LHK bagi membahas keadaan objektif terkait perkara Didin. Serta, perkara kerusakan lahan di dalam kawasan TNGGP.

Dia menjelaskan pula, Komisi VII mendapat banyak keterangan baru mengenai beberapa masalah tersebut. Karena itu, ia berencana mengagendakan dan mengajak menteri buat terjun segera ke lokasi agar mendapat gambaran objektif mengenai masalah atau masalah Didin.

Joko memberikan dukungan agar perkara yg menimpa warga yg tinggal di sekitar taman nasional itu, langsung tuntas. Namun pihaknya lebih menyoroti masalah kerusakan lahan seluas 35 hektare di dalam zona inti kawasan TNGGP sebagaimana dilaporkan warga melalui sebuah lembaga sosial setempat.

Bahkan, dia menilai kerusakan lahan yg telah berlangsung lama itu, akibat kelalaian atau indikasi pembiaran dari pihak terkait dalam hal ini Balai Besar TNGGP.

"Kita tak mampu menghakimi sebagai suatu pembiaran. Tapi setidaknya kalian mampu pahami bahwa sudah terjadi kerusakan dalam kurun waktu yg cukup lama, sehingga menimbulkan kerusakan yg dampaknya cukup luas," kata Joko.

Bantahan Pengacara

Sedangkan Karnaen selaku penasihat hukum Didin, memprotes pemberitaan yg menyebutkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan TNGGP menuding Didin sebagai otak perusakan dan pencarian cacing kalung di kawasan taman nasional. Bahkan, sang menteri menyebut Didin memiliki puluhan anggota buat mencari cacing.

"Kami meminta Ibu Menteri turun ke lapangan dan melihat faktanya, jangan terlalu yakin pada laporan bawahannya tentang rusaknya 35 hektare lahan di TNGGP. Bahkan, kita selaku kuasa hukum membantah pemberitaan tentang bayaran mahal yg dikeluarkan Didin bagi lima kuasa hukum," ujar dia.

Karnaen menjelaskan, selama ini penasihat hukum yg melakukan advokasi berdasarkan rasa kemanusiaan. "Kami tantang menteri bagi melihat sendiri keadaan rumah dan ekonomi keluarga Didin, kalau kaya untuk apa dia masih harus jualan jagung bakar dan kupluk."

Dia menambahkan, ditangkapnya Didin yaitu penjebakan, kriminalisasi, dan pengalihan isu terhadap perusakan lebih besar oleh pihak yang lain yg dilimpahkan pada ayah dari beberapa orang anak tersebut.

"Jelas ini buat menutupi perkara yg lebih besar, di mana 35 hektare lahan dirusak pihak yang lain sejak lama dan diduga ada oknum orang dalam, tetapi Didin dijadikan kambing hitam," ujar dia.

Didin ditangkap Polisi Kehutanan atau Polhut pada Jumat, 24 Maret 2017 di rumahnya di Kampung Rarahan, RT 06/08, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Dia diduga melakukan pencurian Cacing Sonari di kawasan TNGGP.

Dari tangan bapak beberapa anak ini petugas menyita 77 ekor Cacing Sonari yg diduga diambilnya di kawasan hutan lindung TNGGP. Didin diancam Pasal 78 ayat (5) dan atau ayat (12) juncto Pasal 50 ayat (3) huruf e dan atau huruf m Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

 

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Pengacara Pencuri Cacing Gede Pangrango 'Tantang' Menteri LHK