idaraya

Cerita Bupati Trenggalek Usung Islam Ramah di Jepang

Cerita Bupati Trenggalek Usung Islam Ramah di Jepang

Surabaya -, Perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah sesuatu organisasi Islam besar di Indonesia sangat cepat. Organisasi yg berdiri pada 31 Januari 1926 juga bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Seiring berjalannya waktu, organisasi yg didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari ini ternyata telah merambah perkembangannya sampai ke Jepang. Hal itu yg pernah dikerjakan oleh Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yg tercatat pernah menjadi aktivis Nahdatul Ulama. Emil tercatat sebagai salah sesuatu penggerak eksistensi NU cabang istimewa di Jepang 2004.

Emil menjadi aktivis ormas Islam terbesar di tanah air itu dijalaninya ketika menempuh pendidikan pascasarjana dan doktoral di Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang periode 2004 - 2006. Suami artis Arumi Bachsin itu tercatat sebagai ketua bidang hubungan eksternal.

"Jepang itu negara kepulauan, sama seperti di Indonesia, tetapi ketika itu belum ada wadah diskusi tentang keislaman yg ramah," tutur Emil di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/2/2017).

Anggotanya ketika itu diisi para mahasiswa yang berasal Indonesia yg belajar di Jepang. Para mahasiswa, kata dia, juga membutuhkan forum kajian dan diskusi agama yg ramah seperti yg mereka ketahui dan pelajari ketika berada di Indonesia.

"Saat itu memang ada kajian Islam yg dianggap berbeda dengan isi kajian yg dipelajari sejak kecil di tanah air," kata Emil.

Akhirnya dia dan dua rekannya memilih NU sebagai wadah kajian Islam, karena dianggap membawa syiar Islam yg ramah dan lebih toleran. Beberapa program yg diingatnya ketika menjadi pengurus adalah memproduksi konsep pengenalan teknologi keterangan kepada santri bagi nelayan di Pati, Jawa Tengah, dan konsep alquran digital yg ketika ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat.

Lulus dari Ritsumeikan Asia Pacific University dengan predikat doktor ekonomi pembangunan termuda dengan usai 22 tahun, Emil pun kembali ke tanah air. Karena kesibukannya menjadi konsultan bank dunia, dia pun jadi jarang aktif di NU.

"Meski begitu kultur aku tetap NU, komunikasi dengan orang-orang NU tetap terjalin, bahkan yg menikahkan aku dengan istri ketika itu Ketua PBNU," ucap Emil.

Bagi dia, NU sudah meletakkan dasar-dasar Islam sebagai wajah agama yg ramah dan jadi rahmat buat semua. Menurut Emil, para ulama Nahdlatul Ulama sudah merumuskan kajian dan ajaran Islam.

"Kajian dan ajaran Islam dari yg awalnya bersifat tekstual dan kontekstual dirumuskan menjadi formula yg ideal bagi menjadi pegangan hidup umat manusia," ucap Emil.

 



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Cerita Bupati Trenggalek Usung Islam Ramah di Jepang

idaraya

Share this

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Cerita Bupati Trenggalek Usung Islam Ramah di Jepang "