Jakarta -, Semenanjung Korea sedang memanas. Amerika Serikat sudah mengerahkan armada tempurnya bagi meredam aksi provokasi Korea Utara yg kerap melakukan uji mencoba rudal bahkan senjata nuklir. Di sisi lain, Pyongyang bertekad "habis-habisan" membalas.
Mengkhawatirkan keselamatan warga negaranya, sejumlah negara mempertimbangkan bagi melakukan evakuasi. Bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga
Seandainya AS Menyerang Korea Utara... Top 3: Rencana Evakuasi Ribuan WN AS di Korsel Picu Dugaan Perang Harga BBM Melonjak Tinggi di Korea Utara, Ada Apa?Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan, sejauh ini belum ada rencana bagi mengevakuasi WNI dari Korea Selatan dan Korea Utara.
Berdasarkan data tahun 2016 yg dimiliki Kemlu RI, jumlah WNI di Korea Utara berkisar 30-40 orang. Sementara itu, WNI di Korea Selatan berkisar 38 ribu orang.
"Apakah mulai evakuasi? Dari Korut? Belum ada rencana," ujar Arrmanatha Nasir, juru bicara Kemlu RI, Kamis (27/4/2017).
Namun, Indonesia tetap memantau secara intensif keadaan WNI serta situasi politik di kedua negara. "Masih kami pantau situasi di sana," kata Arrmanatha.
Tak cuma memantau, Kemlu juga mendorong berbagai pihak bagi melakukan de-eskalasi tensi dengan langkah perundingan terkait situasi di Semenanjung Korea.
"Kami dorong segala pihak mengurangi ketegangan dengan menempuh jalur diplomasi bagi selesaikan persoalan di sana. Kita tak ingin semakin memperuncing dan membahayakan situasi," tutur alumnus University of Leicester itu.
Pada April 2017, tensi politik dan militer terkait situasi di Korea Utara perlahan mengalami eskalasi.
Eskalasi tersebut disebabkan negara pimpinan Kim Jong-un itu diprediksi mulai kembali melakukan tes misil nuklir buat keenam kalinya.
Sementara itu, Amerika Serikat mengirim sejumlah armada kapal perangnya dekat dengan Semenanjung Korea sebagai bentuk respons atas kemungkinan uji mencoba nuklir Pyongyang.
Khawatir mengenai praduga meletusnya perang di Semenanjung Korea, sejumlah negara dilaporkan tengah mempersiapkan melakukan rencana evakuasi warga negaranya dari Korea Utara dan Korea Selatan.
Kantor berita Express.co.uk melaporkan, AS tengah mempersiapkan program evakuasi warga negara AS di Korea Selatan seandainya konflik terbuka pecah di Semenanjung Korea.
Program itu kabarnya mulai berlangsung pada Juni 2017. Rencana evakuasi itu dikerjakan dengan menyiapkan "pintu keluar" aman buat 230 ribu warga AS seandainya perang pecah, demikian seperti dikutip dari Express.co.uk pada Rabu, 26 April 2017.
Selain itu, beredar kabar bahwa Jepang juga sedang mempersiapkan rencana penyelamatan dan evakuasi warga seandainya negaranya dihujam misil jarak jauh Korea Utara, seperti yg diwartakan Time, 25 April 2017.
Program itu dirancang oleh pemerintah Nippon dan muncul ke permukaan publik melalui sebuah situs elektronik yg dikelola oleh Cabinet Secretariat (Sekretariat Kabinet Jepang). Situs itu mengalami lonjakan pengunjung dari masyarakat Negeri Sakura hingga 2,6 juta sepanjang April 2017.
"Sebuah misil nuklir yg diluncurkan baru mampu terdeteksi dua menit setelah peluncuran. Alarm peringatan baru dapat memberikan imbauan darurat sekitar 4-5 menit sebelum menyentuh target," kata Walikota Osaka Hirofumi Yoshimura seperti yg dikutip oleh Time, Selasa, 25 April 2017.
Kekhawatiran Negeri Matahari Terbit menjadi target rudal nuklir Pyongyang dinilai masuk akal. Jepang diketahui menampung sejumlah aset militer punya Amerika Serikat, yg ketika ini menjadi seteru Kim Jong-un. Sekitar 54 ribu pasukan dan sejumlah alutsista Negeri Paman Sam berada di Negeri Sakura.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Situasi Memanas, WNI Segera Dievakuasi dari Korut dan Korsel?

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!