idaraya

Menengok Kehidupan Bocah Yatim Piatu di Korea Utara

Menengok Kehidupan Bocah Yatim Piatu di Korea Utara

Pyonyang -, Duta Besar Indonesia bagi Korea Utara, Bambang Hiendrasto melakukan kunjungan ke panti asuhan di Pyongyang Baby Home and Orphanage. Lawatan tersebut, diadakan dalam rangka hari ulang tahun Kopri dan Dharma Wanita 2016.

Saat mengunjungi tempat tersebut, Dubes Bambang beserta rombongan, disambut tujuh orang anak yatim piatu berusia 5-6 tahun.

Dengan memakai pakaian khas Korut, mereka unjuk gigi depan rombongan delegasi Indonesia. Anak-anak tersebut menyanyikan beberapa lagU lokal.

Keterkejutan Dubes John dan rombongan tidak berhenti sampai situ. Usai disambut nyanyian, empat bocah laki-laki dan sesuatu perempuan lain, kembali unjuk kebolehan.

Jika teman-teman mereka sebelumnya menyanyikan lagu khas Korut, kali ini anak-anak tersebut, memainkan gendang tradisional Korut.

Selanjutnya, pertunjukan tersebut dilanjutkan dengan aksi anak berusia enam tahun men-juggling bola dengan diiringi permainan piano seorang anak lain. Mereka berdua diketahui sebagai 'juggler' dan pianis cilik terbaik se-Korea Utara.

Anak yatim piatu di Korut (Foto:KBRI Pyongyang)

Di tempat tersebut selain diperlihatkan pertunjukan dari anak yatim piatu panti asuhan ini, Duta Besar RI dan istri serta rombongan berkesempatan meninjau berbagai fasilitas yg ada di gedung.

Mulai ruang kelas, kamar tidur, ruang makan, dapur, tempat penyimpanan persediaan berbagai keperluan panti hingga ruang dokter umum dan poliklinik gigi khusus bagi anak-anak, ditinjau rombongan KBRI Pyongyang.

Mendapat sambutan begitu meriah serta diperlihatkannya gedung panti yatim, piatu ini menurut Bambang yaitu suatu hal yg patut diapresiasi.

"Atas kesempatan yg diberikan buat mengunjungi panti asuhan dan berharap agar anak-anak di sini senantiasa riang gembira dan memiliki masa depan yg cerah," sebut Dubes John dalam informasi pers kepada .

Pada akhir kunjungan, Dubes RI menyerahkan bingkisan kepada pimpinan panti asuhan berupa dua produk Indonesia yg dijual di Pyongyang, antara yang lain susu bubuk bayi/balita, sabun/bedak bayi, kue kering dan permen.

Gedung panti asuhan yg terdiri atas beberapa bangunan tersebut akan dibangun pada April 2014 dan resmi digunakan pada Oktober 2014.

Gedung bertingkat tiga ini bisa menampung 300 anak. Saat ini anak asuh di gedung pertama berjumlah sekitar 100 anak, akan bayi hingga umur 4 tahun. Sementara gedung sebelahnya dihuni oleh sekitar 110 anak yatim piatu berumur 5-6 tahun. Mereka dibagi dalam kelas-kelas dan setiap kelas maksimum 15 anak dengan umur sebaya.

Selain anak yatim, di panti asuhan ini juga ada enam triplet (anak kembar tiga) berumur 3 dan 4 tahun yg masih mempunyai ayah dan ibu. Di Korea Utara orang tua yg memiliki anak kembar tiga boleh menitipkan anak-anak mereka di panti asuhan dan dijenguk seminggu sekali.



Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Menengok Kehidupan Bocah Yatim Piatu di Korea Utara

idaraya

Share this

Related Posts :

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!

list emo
Terimakasih atas komentar Anda di " Menengok Kehidupan Bocah Yatim Piatu di Korea Utara "