Washington, DC -, Mantan Presiden AS, Barack Obama mengeluarkan pernyataan perdana setelah ia tidak lagi memimpin Negeri Paman Sam.
Pernyataan itu berupa kecaman keras terhadap Perintah Eksekutif Donald Trump atas imigran dan larangan masuk 7 negara muslim ke AS. Dalam pernyataan itu, Obama membela para pengunjuk rasa yg berdemo di hampir segala bandara seantero negeri.
Baca Juga
Segmen 3: Teror Masjid Kanada hingga Trump Batasi Imigran Dubes AS: Perintah Eksekutif Trump Bukan Terkait Islam Washington Post: Media Boleh Berubah, Tapi Kebenaran Itu Harus"Presiden Obama secara keseluruhan sangat tak setuju dengan gerakan diskriminasi terhadap individu berdasarkan kepercayaan dan agama," kata Obama lewat pernyataan tertulis yg dibacakan oleh juru bicaranya, Kevin Lewis.
Dikutip dari CNN, Senin (31/1/2017), Lewis menambahkan bahwa para pengunjuk rasa adalah "tepat yg kami harapkan saat nilai-nilai Amerika terancam."
Ini adalah kritikan Obama setelah menyerahkan kekuasaannya kepada Trump 10 hari lalu. Hal itu jelas bertentangan dengan aturan tidak tertulis di mana seorang mantan presiden AS tidak diperbolehkan mengkritik penghuni baru Gedung Putih.
Pernyataan Obama itu juga menolak keras perbandingan pelarangan imigrasi pada 2011 yg dibuat oleh Obama. Kala itu, Presiden AS ke-44 melarang warga Irak --mengajukan visa baru-- bagi masuk ke AS.
Menurut Obama, kebijakannya dan perintah eksekutif Trump dengan melarang masuk semua warga-- tidak terkecuali mereka yg sudah tinggal di AS bertahun-tahun dan legal-- dari 7 negara muslim masuk ke AS.
Di Amerika Serikat, mantan presiden berada di garis tipis politik, antara gelar yg kini mereka pegang dengan situasi yg dihadapi setelah tidak lagi menjabat. Namun, telah menjadi aturan tidak tertulis bahwa para mantan presiden tak mengkritik kebijakan apapun yg dikeluarkan oleh pengganti mereka.
Contohnya saja, Presiden George W.Bush, ia tidak pernah berkomentar terkait politik selama 8 tahun pemerintahan Obama.
Namun, hubungan Obama dan Trump jelas berbeda. Dan pernyataan yg dikeluarkan Obama pada Senin 30 Januari 2017 itu jelas menyiratkan mantan presiden itu masih mulai tetap terlibat dan blak-blakan tentang aksi politik di AS.
Kebijakan Trump itu melarang imigrasi sementara dari Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman dan Somalia. Khusus Suriah, ia melarang pengungsi masuk AS tanpa batas waktu.
Beberapa waktu dulu Gedung Putih membela diri dengan membandingkan tindakan Trump dengan yg Obama lakukan pada 2011 saat "ia melarang visa untuk pengungsi dari Irak selama enam bulan,"
Trump membela perintah eksekutif-nya pada Senin, di tengah protes yg muncul di semua negeri. Dia menyampaikan bahwa Amerika mulai "terus memperlihatkan kasih sayang kepada orang-orang yg melarikan diri dari penindasan" tetapi mulai "melakukannya sambil melindungi warga negara dan perbatasan."
"Saya milik perasaan yg luar biasa untuk orang-orang yg terlibat dalam krisis kemanusiaan yg mengerikan di Suriah," kata Trump.
"Prioritas pertama aku mulai terus melindungi dan melayani negara kita, tetapi sebagai Presiden aku mulai menemukan cara bagi menolong segala orang yg menderita."
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Obama Kecam Kebijakan Trump Larang Masuk 7 Negara Muslim ke AS

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!