Jakarta, Demam Beauty and the Beast tampaknya kini tengah menggejala, bersamaan dengan perilisan film versi live action ini oleh Disney. Ternyata, sejumlah hal yg terdapat dalam film Beauty and the Beast bukan sekadar dongeng belaka.
Bila Anda jeli, ada sejumlah fakta sejarah yg tersimpan dalam dua adegan di film yg dibintangi oleh Emma Watson dan Dan Stevens ini. Fakta-fakta ini, bahkan tidak sedikit yg terasa mengerikan.
Fakta sejarah yg muncul, yg ditunjang dengan kostum dan pengaruh arsitektur dalam film ini, menunjukkan kemungkinan bahwa film Beauty and The Beast terjadi di Prancis sekitar abad ke-18. Hal ini, sejalan dengan waktu penerbitan cerita asli Beauty and The Beast dari Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve yg lantas ditulis ulang oleh Jeanne-Marie Leprince de Beaumont.
Lantas, apa saja fakta sejarah kelam yg terselip dalam film Beauty and The Beast? merangkumnya bagi Anda.
Berbeda dengan masa kini di mana make up kerap diasosiasikan dengan barang punya wanita, pria Prancis di abad ke-18 ternyata juga hobi berdandan.
Hal ini, sesuai dengan prolog Beauty and The Beast. Dalam adegan pesta, sang pangeran dan para hulubalangnya muncul dengan muka berbedak tebal dan mengenakan wig. Di adegan lain, sejumlah gadis di desa Belle juga tampak mengenakan bedak yg kelihatan begitu putih dan mencolok di wajah mereka.
Yang mengerikan, dalam sejarahnya, make up yg digunakan orang-orang di masa itu banyak yg memakai timbal. Padahal, ini adalah zat yg sangat berbahaya buat tubuh. Kala itu, timbal banyak digunakan buat bahan campuran bedak warna putih dan perona warna merah.
Tak heran kala itu banyak terjadi perkara keracunan timbal. Mulai dari dari kulit yg menghitam, kebotakan dini, bahkan penggunaan secara berlebihan bisa mengakibatkan kematian.
Dalam sesuatu adegan yg menuju bagian klimaks Beauty and The Beast, ayah Belle diancam mulai dibawa ke rumah sakit jiwa oleh Gaston. Pria narsis ini lantas menyebutkan bahwa kondisi di RSJ mulai jauh lebih mengerikan ketimbang di desa.
Di masa itu, pengetahuan yg minim tentang penyakit kejiwaan memang membuat para penderita sakit mental mendapat perlakuan yg tak manusiawi. Mereka dirantai dan dijejalkan pada sel berteralis besi.
Mereka yg masuk RSJ ini pun tidak terus menderita gangguan kejiwaan. Perempuan yg memiliki pendapat yg bertentangan dengan norma masa itu, juga kerap dimasukkan ke RSJ. Jadi, melihat keadaan kala itu, bukan hal yg aneh bila dalam film ini Belle juga hendak dijebloskan ke ke tempat mengerikan tersebut.
Dalam salah sesuatu bagian di film ini, Belle dibawa oleh Beast menuju kota yg paling ingin ia kunjungi, yakni Paris. Di sini, terkuak masa dulu keluarga Belle, yakni kematian sang ibu.
Dalam salah sesuatu shot, diperlihatkan keberadaan topeng yg berbentuk seperti paruh burung. Dari topeng ini, dapat dipastikan bahwa ibu Belle meninggal sebagai korban Wabah Hitam atau Black Plague, yg menyerang wilayah Eurasia sejak abad 14 dan berkali-kali mewabah hingga beratus tahun kemudian.
Wabah Hitam diperkirakan sudah merenggut nyawa 75 juta-200 juta orang, dan membuat populasi Eropa menurun drastis. Wabah ini mendapat namanya dari salah sesuatu ciri orang yg menderita penyakit ini, yakni tubuh yg menghitam karena terjadi pendarahan di bawah kulit.
Ada pun topeng berbentuk paruh burung ini digunakan oleh mereka yg berprofesi sebagai 'dokter' yg mengobati para penderita wabah. Paruh burung tersebut berfungsi sebagai tempat menaruh wewangian bagi melawan bau busuk. Hanya sayangnya, para 'dokter' ini banyak yg sebenarnya tidak memiliki kemampuan dan pelatihan di bidang medis.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 3 Fakta Sejarah Mengerikan dalam Film Beauty and the Beast

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!