Purwokerto -, Pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Slamet tidak cuma membuat repot ibu-ibu yg kesulitan air bersih karena sungai penuh lumpur. Kesedihan akibat proyek itu kini juga dirasakan oleh penunggu Curug Cipendok di Cilongok, Banyumas.
"Pengunjung di Karang Panginyongan kadang melihat ada pelangi di malam hari," ujar pengelola Taman Karang Panginyongan, Titut Edy Purwanto, Sabtu, 25 Maret 2017.
Ia menyampaikan pelangi itu ujungnya berada di Curug Cipendok dan berakhir di Taman Kuwung. Dari penglihatan batinnya, ia melihat peri penjaga curug yg bernama Nyi Sudem mengungsi ke Taman Kuwung.
Menurut Titut, kaki Nyi Sudem belepotan penuh lumpur. "Ia menangis sedih. Tempatnya kini telah tidak nyaman lagi bagi ditinggali. Nyi Sudem sedang mengungsi," kata dia.
Tangisan Nyi Sudem yaitu perlambang tangisan alam yg kini sedang dirusak. Pembabatan hutan dan pengeprasan bukit membuat air tidak lagi bening.
Titut pun menggelar ritual Banyu Suci Handayani. Ia membawa cermin dan bubur merah dan putih. Bubur merah yaitu perlambang suara bumi, sedangkan bubur putih yaitu perlambang suara langit.
"Pada masa lampau sebelum ada cermin, manusia bercermin dengan memakai air. Air menjadi cerminan perilaku baik dan buruknya manusia, seandainya air telah menjadi keruh, maka manusia telah tak dapat becermin lagi," ucap Titut.
Ritual dikerjakan di mata air Tuk Siluman di sisi barat Curug Cipendok. Tuk atau mata air Siluman tersebut banyak digunakan oleh politikus Senayan sebelum berlaga dalam pemilihan umum.
Menurut Titut, keruhnya air sungai belasan desa di Banyumas mencerminkan ketamakan manusia dalam memanfaatkan alamnya. "Air sungai yg keruh mencerminkan sifat tamak manusia yg tak dapat menjaga mandat Tuhan bagi menjaga alam," ujar dia.
Menanggapi tentang proyek pembangunan PLTP di Gunung Slamet yg masih mulai selalu berlanjut, Titut mengajak masyarakat bagi mempertimbangkannya.
"Semua orang butuh listrik, segala orang butuh air, tetapi kami harus mempertimbangkan lebih utama mana air atau listrik bagi kehidupan kita?" tutur dia.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Kisah Mistis di Balik Pelangi Malam Hari Gunung Slamet

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!