Yogyakarta -, Pihak Rektorat Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengambil langkah tegas atas kematian tiga mahasiswanya usai mengikuti Diklat Dasar Mahasiswa Pencinta Alam (Diksar Mapala UII) yg bertajuk "The Great Camping (GC) 2017". UII menyatakan membekukan sementara segala kegiatan Mapala dan kegiatan yg bersifat luar lapangan lainnya.
Rektor UII Harsoyo menyampaikan pembekuan diambil buat mencegah perkara serupa terulang. Pembekuan sementara itu berlaku hingga batas waktu yg tak ditentukan. Dengan begitu, seluruh kegiatan mahasiswa mulai difokuskan di kampus saja.
"Hanya Mapala saja yg dibekukan, tetapi kalau UKM lainnya cuma kegiatan outdoor saja dibekukan," kata Harsoyo ketika jumpa pers di ruang pertemuan Rektorat lantai 4, Selasa, 24 Januari 2017.
Harsoyo juga menyampaikan UII mulai mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan yg ada di UII secara menyeluruh. Evaluasi ini dikerjakan sebagai bentuk perbaikan kegiatan mahasiswa ke depannya yg mengacu pada prinsip antikekerasan.
Menurut Harsoyo, dari puluhan kali kegiatan Mapala berlangsung, baru kali ini sampai menewaskan mahasiswa."Mapala UII telah berdiri sejak tahun 1974. GC telah diadakan sebanyak 37 kali. Tiga puluh enam penyelenggaraan tak pernah ada masalah. Baru kali ini sampai ada korban," tutur dia.
"Materinya sama dengan yg dikerjakan oleh mapala lainnya. Makanya kita izinkan. Selama ini juga tak pernah ada permasalahan," ucap Harsoyo.
Sebelumnya, tiga mahasiswa UII tewas usai mengikuti acara pendidikan dasar atau The Great Camping (GC) di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah, yg digelar pada 13 hingga 20 Januari 2017. Ketiga mahasiswa yg meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).
Sementara itu, sebanyak sembilan saksi dimintai informasi terkait tewasnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta peserta The Grand Camping (TGC) di Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar.
Para saksi tersebut diperiksa oleh tim khusus yg dibentuk Polres Karanganyar buat mengungkap penyebab kematian dalam acara diksar yg dikerjakan Mapala UII.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak menyampaikan tim khusus dari Polres Karanganyar meminta informasi dari para saksi. Mereka seluruh yaitu peserta diksar di lereng Gunung Lawu.
"Untuk ketika ini, kalian fokus memeriksa para saksi buat dimintai informasi terkait kegiatan diksar. Setelah itu, nanti dilanjutkan pemeriksaan pihak panitia penyelenggara diksar," kata dia, Selasa, 24 Januari 2017.
Pemeriksaan para saksi, dikatakan Ade, dikerjakan dengan cara jemput bola. Petugas tim khusus Polres Karanganyar mendatangi kediaman para saksi di Yogyakarta bagi mempercepat proses pemeriksaan.
"Kami tak melakukan pemanggilan kepada para saksi, namun petugas mendatangi masing-masing tempat tinggal saksi di Yogyakarta, baik yg tinggal di kos maupun rumah," kata dia.
Dengan pemeriksan saksi tersebut, Kapolres Karanganyar berharap tim khusus dapat mengumpulkan selengkap mungkin terkait proses awal hingga akhir terkait kegiatan TGC Diksar Mapala UII di lereng Gunung Lawu, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar.
"Informasi yg kita kumpulkan dari hulu hingga hilir selengkap mungkin. Selain itu, petugas juga telah melakukan olah tempat kejadian kasus di lokasi penyelenggaraan diksar," kata Kapolres.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: 3 Peserta Diksar Tewas, Mapala UII Dibekukan Tanpa Batas Waktu

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!