Perjuangan Leicester City Jadi Debutan Tersukses Liga Champions

Leicester -, Leicester City selangkah lagi memperbaharui rekor Liga Champions. Mereka berpeluang mengikuti jejak Villarreal sebagai debutan terbaik di kompetisi antarklub paling elite Eropa tersebut.

The Foxes baru saja memastikan tempat di 8 besar 2016-2017 setelah menumbangkan Sevilla 2-0 di King Power Stadium, Rabu (15/3/2017) dinihari WIB. Hasil tersebut membuat mereka unggul agregat 3-2.

Jamie Vardy dan kawan-kawan kini menunggu hasil undian yg diselenggarakan Jumat (17/3/2017).

"Kami layak bagi lolos. Kami baru saja menyingkirkan salah sesuatu tim terbaik di Eropa," kata pelatih Leicester Craig Shakespeare dilansir BBC.

Hasil tersebut melanjutkan tren positif Leicester. Tampil pertama kali di Liga Champions usai menduduki takhta Liga Inggris musim lalu, mereka sebelumnya sukses menjuarai grup sehingga mendapat status unggulan pada undian babak 16 besar.

Capaian ini tak boleh dipandang sebelah mata karena Leicester harus bersaing melawan juara Eropa 2004 FC Porto, Copenhagen, dan Club Brugge.

Jejak Villarreal

Dengan lolos 8 besar, Leicester telah menyamai torehan lima klub yg terlebih lalu melakukannya. Mereka adalah VfL Wolfsburg (2015-2016), Malaga (2012-2013), APOEL Nicosia (2011-2012), Shakhtar Donetsk (2010-2011), dan CSKA Moscow (2009-2010).

Mereka kini mencoba mengulang capaian Villarreal. Dipandu Manuel Pellegrini dengan pemain seperti Juan Roman Riquelme, The Yellow Submarine sukses melaju hingga semifina 2005-2006l. Villarreal cuma kalah agregat 0-1 dari Arsenal.

Melihat lawan yg tersisa, berat untuk Leicester buat melakukannya. Mendekati final, kompetisi tinggal menyisakan para petinju kelas berat.

Lima tim yg telah memastikan tempat adalah juara 11 kali Real Madrid, peraih treble winners beberapa kali Barcelona, raksasa Jerman Bayern Muenchen, raja Italia Juventus, serta kuda hitam Borussia Dortmund.

Ditakuti Lawan

Kondisi tersebut nyatanya tak membuat Leicester dipandang sebelah mata. Keajaiban The Foxes menjuarai Liga Inggris musim dulu membuat para rival waspada penuh.

Kiper Juventus Gianluigi Buffon salah sesuatu yg angkat bicara. Dia menyebut Leicester sebagai tim yg ingin dihindari di 8 besar.

"Satu-satunya tim yg ingin kita hindari adalah Leicester City," ujar Buffon.

Kecemasan klub Eropa mampu dimengerti. Biasa saling berhadapan, klub papan atas Benua Biru telah tahu luar dalam keadaan lawan.

Berbeda dengan Leicester yg memiliki gaya unik. Di bawah Shakespeare, mereka telah memperlihatkan kembalinya permainan seperti musim lalu, menyusul periode inkonsisten pada awal musim ini saat Claudio Ranieri masih berkuasa.

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Perjuangan Leicester City Jadi Debutan Tersukses Liga Champions